Beranda OPD Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan dalam Menyusun DPTb

Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan dalam Menyusun DPTb

Aloysius Kusnadi, Anggota Bawaslu Sintang

LensaKalbar – Anggota Bawaslu Kabupaten Sintang, Aloysius Kusnadi menyebut beberapa potensi kerawanan yang dapat terjadi dalam penyusunan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Menurut Aloysius Kusnadi, DPTb merupakan salah satu elemen penting dalam proses pemilihan, khususnya bagi pemilih yang tidak berada di tempat asal saat hari pemungutan suara.

Meskipun begitu, proses penyusunan DPTb juga menyimpan berbagai potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara matang.

“Penyusunan DPTb harus disusun dengan cermat karena terdapat beberapa celah yang berpotensi dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan, seperti pemilih ganda atau data pemilih yang tidak valid,” ujar Aloysius Kusnadi.

Aloysius Kusnadi menjelaskan bahwa salah satu kerawanan utama dalam penyusunan DPTb adalah verifikasi data yang tidak akurat, baik karena kelalaian administrasi atau kurangnya sinergi antar lembaga.

“Hal ini bisa menyebabkan adanya pemilih yang terdaftar di dua lokasi berbeda, atau pemilih yang datanya tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya,” ungkap Aloysius Kusnadi.

Selain itu, kata Aloysius Kusnasi, pemilih fiktif juga menjadi ancaman lain yang bisa muncul jika validasi data pemilih tidak dilakukan dengan benar.

Olehkarenanya, Aloysius Kusnadi menekankan pentingnya verifikasi ketat dan transparansi pada saat penyusunan DPTb.

“Kami di Bawaslu akan memastikan bahwa setiap pemilih yang terdaftar di DPTb benar-benar valid dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pengawasan ini penting agar tidak ada ruang bagi manipulasi data,” tegas Aloysius Kusnadi.

Aloysius Kusnadi menegaskan bahwa pengawasan yang ketat dan koordinasi yang kuat antar lembaga adalah kunci untuk memastikan setiap pemilih dapat menggunakan hak pilihnya secara sah dan terhindar dari kecurangan.

“Dengan adanya pemahaman yang lebih mendalam mengenai potensi kerawanan dalam penyusunan DPTb, kami berharap Pilkada Serentak 2024 dapat berlangsung secara transparan, adil, dan berintegritas,” pungkas Aloysius Kusnadi. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here