LensaKalbar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Lusi mengatakan bahwa masyarakat khususnya di wilayah perbatasan sudah tidak percaya sama wakil rakyat yang duduk di Gedung DPRD Sintang.
Pasalnya, dana aspirasi yang dititipkan pemerintah kepada dewan tidak pernah sampai kepada masyarakat. Contohnya, berapa banyak wakil rakyat yang duduk di DPRD Sintang berasal dari wilayah perbatasan.
“Sampai hari ini mereka tidak juga membangun daerahnya, bahkan infrastruktur kami di perbatasan semakin hancur,” kesal Lusi ketika ditemui Lensakalbar.co.id di Gedung Parlemen Sintang, kemarin.
Berangkat dari persoalan itulah, Lusi berkomitmen akan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat perbatasan dengan memperjuangkan apa yang memang sudah menjadi hak masyarakat, terutama pada pembangunan.
“Itulah yang akan kita usahakan nanti, karena selama ini ada wakil rakyat tapi ndak membawa hak masyarakat, kita bisa lihat sendiri infrastruktur di perbatasan sangat memprihatinkan, nah itulah yang akan kita terobos dalam hal-hal seperti itu,” ungkap Lusi.
Dan terpenting lagi, kata Politisi Partai Demokrat, jangan sampai praktik money politik berlanjut di wilayah perbatasan. Karena pengaruhnya tidak dapat membangun. Nah itulah nanti yang ingin kita rubah jangan sampai money politik kedepan lebih tinggi dari yang sekarang, karena masyarakat banyak kecewa,” tutur Lusi.
“Jadi kadang – kadang mereka ngomong percuma ada dewan. Kita udah pilih dewan, tapi setelah terpilih tidak mewakili kita. Udahlahndak pernah sosialisasi dan ndak pernah reses ke dapil. Ingat!, dana aspirasi yang dititipkan pemerintah untuk kita itu sebenarnya hak mereka bukan hak dewan,” pungkas Lusi, wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Binjai Hulu – Ketungau Hilir – Ketungau Tengah – Ketungau Hulu. (Dex)