LensaKalbar – Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Santosa mengajak para pemain sepakbola Bupati Cup V agar menjunjung tinggi sportivitas pada setiap pertandingan.
Langkah ini diambil untuk memastikan pelaksanaan turnamen yang adil dan profesional, serta menghindari insiden-insiden yang tidak diinginkan yang dapat merusak integritas kompetisi dan citra olahraga.
“Harus sportivitas, dan adil dalam bertanding. Kita kembali mengingatkan ini, karena edisi sebelumnya menyaksikan insiden-insiden yang melibatkan pemain yang tidak mematuhi aturan dalam pertandingan. Provokasi, permainan kasar, dan perilaku tidak pantas telah menjadi sorotan negatif yang mencoreng integritas dan keindahan olahraga tersebut,” kata Santosa.
Sslain itu, Santosa berpesan kepada seluruh pemain yang turut serta dalam Bupati Sintang Cup V. “Junjung tinggi sportivitas untuk mempromosikan semangat persaingan yang sehat, penghargaan terhadap lawan, dan penuh nilai fair play. Kami di DPRD sangat mengharapkan para pemain untuk menjadi contoh yang baik bagi pengunjung dan penggemar sepak bola. Mari kita jaga sportifitas sebagai prioritas utama, sehingga acara ini bisa berjalan dengan sukses dan terhindar dari konflik yang tidak perlu,” kata Santosa.
Kemudian, Santosa berharap kepada Dewan Pengurus untuk meningkatkan pengawasan selama berlangsungnya Bupati Sintang Cup V.
“Kerja sama dengan panitia dan wasit dianggap penting untuk memastikan aturan-aturan yang telah ditetapkan diikuti dengan ketat, sanksi yang tepat diberikan kepada mereka yang melanggar,” pesan Santosa.
Pemain-pemain diharapkan untuk menghormati keputusan wasit, mengontrol emosi, dan menjauhi tindakan-tindakan yang dapat merugikan peserta serta mencerminkan kurangnya profesionalisme. Hal inipun, kata Santosa, dapat membentuk citra positif turnamen dan mempromosikan semangat sportivitas di antara pemain, penonton, dan komunitas sepak bola.
“Sekali lagi, saya mengajak untuk menghormati wasit, mengendalikan emosi, dan menjauhi tindakan yang merugikan peserta serta mencerminkan kurangnya profesionalisme. Upaya ini diharapkan dapat membentuk citra positif turnamen,” pungkas Santosa. (LK1)