LensaKalbar – Stunting atau akibat kurangnya asupan gizi yang bisa mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak menjadi urusan wajib bagi setiap pemerintah daerah untuk dicegah sejak dini.
Ihwal ini diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Sandan.
“Kami minta pemerintah daerah terus meningkatkan sosialisasi dalam rangka memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat untuk mencegah kekurangan gizi (stunting) terhadap anak,” tegas Sandan ketika ditemui di Gedung Parlemen Sintang, baru-baru ini.
Memberikan pengetahuan dan pemahaman sangat penting karena, kata Sandan, para orang tua lah yang setiap hari mengurus dan mengawasi pertumbuhan anaknya.
“Untuk itu, pemerintah diminta melalui OPD terkait seperti Dinas Kesehatan bersama Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kabupaten Sintang memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait betapa pentingnya menjaga kebutuhan gizi terhadap anak,” ungkap Sandan.
Selain kebutuhan gizi, Sandan menyarankan agar setiap anak juga diberikan Air Susu Ibu (ASI) agar balita tumbuh sehat dan terhindar dari Stunting.
“Tentunya, ini kami minta agar pihak terkait lainya dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting seperti penyuluh KB, Kader Posyandu, Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan pengurus PKK tak hentinya mengedukasi masyarakat, sehingga kasus stunting atau akibat kurangnya asupan gizi yang bisa mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak ini dapat ditekan secara bersama-sama,” pungkas Sandan, wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan Serawai – Kecamatan Ambalau. (LK1)