Beranda Parlemen Kembangkan Produksi Beras Lokal

Kembangkan Produksi Beras Lokal

Anton Isdianto

LensaKalbar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Anton Isdianto menegaskan pengembangan produksi beras lokal sebagai strategi untuk menekan tingkat inflasi yang masih tinggi di wilayah tersebut.

Upaya ini, kata Anton Isdianto diharapkan mampu memberikan solusi berkelanjutan terhadap permasalahan ketersediaan dan kenaikan harga beras yang terus mengalami kenaikan.

Selain itu, Anton Isdianto menyarankan Pemerintah Kabupaten Sintang agar segera menggalakkan produksi beras lokal guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan menekan laju inflasi yang masih bertahan di angka 1,8 persen.

“Dengan mengurangi ketergantungan pada pasokan beras dari luar daerah, kami harap dapat mengamankan stok beras dan menjaga stabilitas harga di tingkat lokal,” kata Anton Isdioanto.

Kemudian, Anton Isdianto  merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Sintang beberapa langkah konkret untuk mendukung pengembangan produksi beras lokal.

Pertama, mendesak perubahan kebijakan di sektor pertanian untuk memberdayakan petani dalam meningkatkan produktivitas dan memanfaatkan teknologi modern yang sesuai dengan kondisi dan potensi lokal.

Kedua, memastikan alokasi anggaran yang memadai untuk pembangunan infrastruktur pertanian dan fasilitas produksi yang efisien.

“Ketiga adalah menggelar kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada petani tentang teknik bercocok tanam dan manajemen usaha pertanian yang optimal,” pungkas Anton Isdianto.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Martin Nandung, menyampaikan bahwa langkah-langkah pencegahan sudah dilakukan untuk menstabilkan tingkat inflasi di daerah tersebut.

Salah satunya adalah ajakan kepada masyarakat untuk menanam 10 pokok cabai di setiap rumah sebagai bagian dari inisiatif pencegahan.

Selain itu, pelaksanaan Sekolah Iklim Lapang (SLI) yang diselenggarakan oleh BMKG diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat kepada petani. Martin berharap agar ilmu yang diperoleh dari SLI dapat di-transfer dan dimanfaatkan oleh petani lainnya.

“Meskipun BMKG pusat tidak memiliki program untuk Sintang, kita ingin ilmu yang didapat oleh petani ini bisa ditularkan ke petani lainnya. Sehingga petani kita bisa memanfaatkannya,” kata Martin Nandung. (LK1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here