LensaKalbar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono berharap Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sintang bekerja sama untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), khususnya di lingkungan sekolah.
“Senen perlunya kolaborasi lintas sektor dalam upaya penanggulangan DBD. Untuk itu, Dinkes dan Disdikbud memiliki peran penting dalam hal ini, mengingat peran keduanya dapat menyediakan informasi, memberikan edukasi kepada masyarakat, dan mengawasi aspek lingkungan yang sehat, terutama di lingkungan sekolah,” ungkap Senen Maryono, Jumat (20/10/2023).
Olehkarenanya, Senen Maryono minta pada Dinkes dan Disdikbud Sintang untuk bersinergi dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD. “Karena keduanya memiliki peran vital dalam memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat serta mengawasi kebersihan lingkungan, terutama di sekitar sekolah, maka kami minta keduanya saling bersinergi untuk mencegah DBD,” kata Senen Maryono.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edi Harmain menjelaskan bahwa Dinkes telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan DBD, seperti operasi pengasapan dan pengendalian vektor. Namun, upaya tersebut tidak akan mencapai hasil maksimal tanpa keterlibatan aktif masyarakat.
“Jadi, diperlukan peran masyarakat dalam pencegahan DBD. Dan kami juga akan segera berkolaborasi dengan Disdikbud untuk memberikan penyuluhan kepada siswa dan guru tentang tindakan pencegahan DBD,” pungkas Edi Harmaini.
Menurut data yang dirilis oleh Dinkes Kabupaten Sintang, hingga awal Oktober 2023, terdapat 412 kasus DBD di wilayah tersebut, dengan 8 kematian sebagai dampaknya.
Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kasus DBD ini juga terjadi di lingkungan sekolah dan lebih banyak menyerang anak-anak, sehingga kerja sama dengan Disdikbud menjadi sangat penting. (LK1)