LensaKalbar – Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Lim Hie Soen mengatakan, peran Palang Merah Indonesia (PMI) cukup sentral, mengingat keberadaan PMI erat kaitannya dengan ketersediaan stok darah.
Karenanya, kata Lim Hie Soen, keberadaan PMI diibaratkan rumah dari stok darah.
“Harus disadari, ketersediaan transfusi darah sangat diperlukan dalam penanganan kesehatan. Baik itu transfusi darah untuk operasi ataupun untuk keperluan penanganan medis lainnya, contoh daerah kita saat ini sedang dilandan penyakit DBD, tentunya ini sangat memerlukan banyak syok darah,” ungkap Lim Hie Soen, Rabu (18/10/2023).
Untuk menjaga ketersediaan stok darah, kata Lim Hie Soen, maka masyarakat diharap proaktif melakukan donor darah melalui PMI.
“Manfaat masyarakat berpartisipasi melakukan donor darah selain sehat, disisi lain darah yang di donorkan bermanfaat untuk orang lain. Disampaikan, apabila setiap orang bisa melakukan kegiatan donor darah dalam setiap tahunnya, maka ketersediaan stok darah bisa dipastikan cukup aman untuk memenuhi kebutuhan sebuah daerah,” ungkap Lim Hie Soen.
“Nah, PMI Kabupaten Sintang diharapkan dapat menjalankan program-program kemanusiaan.Terutama mengajak masyarakat untuk berpartisipasi melakukan donor darah,” kata Lim Hie Soen.
Sementara itu, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sintang, Helmi mengungkapkan bahwa saat ini stok darah di Kabupaten Sintang masih dapat diatasi.
Meskipun demikian, lanjut Helmi, dengan peningkatan kasus DBD, terutama di UTD Rumah Sakit Ade M Djoen Sintang, kami sedikit kesulitan.
“Dengan adanya DBD, permintaan darah meningkat, baik dari pasien di kecamatan maupun di Kota Sintang, ditambah lagi pasien dari kabupaten terdekat,” kata Helmi.
Untuk mengatasi hal ini, PMI bekerjasama dengan UTD Rumah Sakit untuk mengadakan donor darah di luar rumah sakit dengan melibatkan organisasi, TNI, Polri, dan perusahaan.
“Selain itu, pasien yang membutuhkan darah, terutama keluarga, dapat mendonorkan darah langsung di UTD Rumah Sakit. Kendalanya saat ini adalah minimnya sarana dan prasarana, dan pemerintah daerah sedang berusaha memperbaikinya,” pungkas Helmi. (LK1)