LensaKalbar – Setakat ini, Sintang memasuki tahap ketiga reformasi birokrasi. Tahap pertama adalah penanganan terpadu. Tahap kedua penanganan terpadu satu pintu. Tahap ketiga dinamakan mall pelayanan publik.
Karenanya, Bupati Sintang, Jarot Winarno menargetkan tahun 2024 harus selesai semua.
“Ini memang tidak mudah. Tapi kita sudah mempersiapkan diri. Nah, September 2023 nanti, mall pelayanan publik harus dibuka di Sintang,” ungkap Bupati Jarot ketika menghadiri dan melakukan penandatanganan kerjasama dengan instansi/lembaga dan BUMN/BUMD yang bergabung pada penyelenggaraan Mall Pelayanan Publik di Pendopo Bupati Sintang, Selasa (21/3/2023).
Nantinya, kata Bupati Jarot, Mall Pelayanan Publik akan menggunakan eks gedung RSUD Ade M Djoen yang lama. “Tentunya ini terbesar di Kalbar, terbesar di Indonesia, luar biasa,” ucap Bupati Jarot.
Hingga saat ini, kata Bupati Jarot, pemerintah daerah melalui instansi terkait tengah mempersiapkan proses pembangunan Mall Pelayanan Publik tersebut. Termasuk dananya.
Untuk itu, Bupati Sintang dua periode ini, berharap proses lelang untuk pembangunan Mall Pelayanan Publik di Bumi Senentang dapat dilakukan pada April 2023, sehingga Juni mendatang selesai dikerjakan dan dilakukan uji coba.
“Jadi, September 2023 bisa peresmian,” ujar Bupati Jarot berharap.
Menurut Bupati Jarot, semua tahapan sudah dilalui. Termasuk izin dari Menpan RB juga sudah ada. “Sintang sudah ada izin, September peresmian. Kita bersama dengan 12 kabupaten/kota se Kalimantan. Di Kalbar hanya dua yakni Sintang dan Kubu Raya,” ungkap Bupati Jarot.
Oleh sebab itu, Bupati Jarot minta kepada semua instansi terkait dalam proses pembangunan Mall Pelayanan Publik agar dapat mempersiapkannya dengan baik dan maksimal, sehingga pada beroperasionalnya Mall Pelayanan Publik dapat berjalan dengan lancar.
“Mohon disiapkan dengan baik, karena sampai hari ini ada 18 lembaga sudah siap. Seperti Imigrasi, Kemenag, BNI, dan Bank Kalbar siap. Jadi semuanya siap, luar biasa,” pungkas Bupati Jarot. (Dex)
