HGN dan HUT PGRI 2022, Wabup Ajak Guru Wujudkan Program Merdeka Belajar

  • Whatsapp
Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi foto bersama para guru usai pelaksanaan upacara Peringatan HGN ke-29 dan HUT PGRI ke-77 di Halaman Kantor Bupati Mempawah, Jumat (25/11/2022).

LensaKalbar – Momentum Hari Guru Nasional ke-29 dan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-77, Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi mengajak para guru untuk berani berinovasi demi mewujudkan program Merdeka Belajar.

Sebagaimana arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.

Ihwal ini diungkapkan Wabup Pagi ketika menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Guru Nasional ke-29 dan HUT PGRI ke-77 di Halaman Kantor Bupati Mempawah, Jumat (25/11/2022).

“Dengan adanya program merdeka belajar, bakal banyak inovasi yang akan bermunculan. Karena para guru akan berkolaborasi dengan mahasiswa untuk mewujudkan pendidikan yang baik bagi anak bangsa,” ujar Wabup Pagi.

“Hari ini sudah saatnya guru-guru harus berani mewujudkan merdeka belajar. Karena dengan model ini, akan muncul inovasi-inovasi baru. Ini yang kami harapkan,” kata Wabup Pagi menambahkan.

Menurutnya, saat para guru mampu mewujudkan program merdeka belajar dan mampu menciptakan inovasi melalui kolaborasi yang baik, maka pendidikan di kabupaten yang berjuluk “Bumi Galaherang” ini akan semakin maju.

“Saya yakin dengan merdeka belajar, anak didik bisa mengembangkan kemampuannya diluar sekolah,” kata Wabup Pagi.

Menurut Wabup Pagi, dengan program merdeka belajar siswa tidak hanya diberikan pelajaran secara tekstual. Melainkan juga kontekstual.

“Artinya, mereka bisa mencocokkan apa yang ada di buku dengan yang ada di alam nyata. Dengan begitu, mereka bisa cepat menerapkan ilmu-ilmu yang dipejari dikelas,” jelas Wabup Pagi.

Platform Merdeka Mengajar ini, kata Wabup Pagi, telah diluncurkan awal tahun dan menjadi sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berinovasi, berkarya, dan berkolaborasi,” ulas Wabup Pagi.

“Jadi, sesama guru juga dapat saling terkoneksi. Misalnya, guru di Aceh bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru- guru di Jawa,” ujarnya.

Kiprah 50 ribu guru penggerak dinilai berperan dalam memimpin roda perubahan pada dunia pendidikan Indonesia.

“Untuk itu, saya sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat mengangkat para guru penggerak untuk dapat menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah serta inovator di sekolah dan lingkungan sekitar,” pungkas Wabup Pagi mengakhiri amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *