LensaKalbar – Jumlah warga terdampak banjir di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat terus bertambah. Per tanggal 13 Oktober 2022, Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Satgas Penanganan Batingsor mencatat ada 50.267 jiwa dari 13.909 kepala keluarga (KK) terdampak.
Sedangkan warga yang mengungsi di Gedung Cadika tercatat 57 orang. Mereka semua berasal dari 115 desa/kelurahan di 11 kecamatan terdampak.
Sementara per tanggal 14 Oktober 2022, Pemerintah Kecamatan Sintang menyampaikan data terbaru pada pukul 14.00 WIB. Ada 19.700 jiwa dari 5.842 kepala keluarga (KK) dan 263 rumah penduduk, 27 gedung sekolah, 36 rumah ibadah serta 242 fasilitas umum terdiro dari jalan, jembatan, kantor, posyandu, polindes, balai dusun, poskamling, posko damkar, pemakaman, dermaga, WC umum, steiger, puskesmas, dan tambatan perahu terdampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Sintang ini.
Dari data diatas juga, tercatat 1.062 jiwa dari 307 KK di Kecamatan Sintang yang sudah mengungsi.
“Data ini masih sementara, dan bisa berubah. Tentunya, kondisi ini tergantung dengan debit air. Kalau bajir berangsur surut, maka jumlah warga kita yang terdampak banjir ini juga akan berkurang,” kata Camat Sintang, Tatang Supriyatna, Jumat (14/10/2022).
Puluhan ribu warga terdampak banjir ini, tentunya membutuhkan sejumlah bantuan logistik, berupa sembako hingga pakaiaan.
Pemerintah Kabupaten Sintang mengakui bahwa stok logistik yang tersedia untuk dapur umum bagi warga yang mengungsi di Gedung Cadika hanya dapat bertahan satu hari saja.
Sedangkan, beras cadangan sebanyak 100 ton dari Pemerintah Provinsi Kalbar dan 60 ton Pemerintah Kabupaten Sintang tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur umum.
“Hanya boleh diberikan ke warga dan untuk lumbung sosial. Artinya, stok logistik kita saat ini kritis,” tegas Syarief Yasser Arafat, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Sintang ketika mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Satgas Penanganan Batingsor Sintang di Ruang Rapat Sekda Sintang, Kamis (13/10/2022).
Kata Yasser, hingga saat ini dapur umum yang sudah aktif ada berada di Markas Kodim 1205/Stg. “Dapur umum ini khusus untuk melayani kebutuhan pengungsi di Gedung Cadika,” beber Yasser.
Dandim 1205 Sintang, Kukuh Suharwiyono ketika memimpin rapat koordinasi (Rakor) Penanganan Batingsor mengajak semua pihak kompak dan gotong royong, terutama dalam warga terdampak bencana banjir ini.
Untuk itu, Dandim 1205/Stg mengingatkan agar sarana prasarana, personil, stok sembako, dan lainnya mulai dipersiapkan dengan baik. “Untuk lokasi pengungsian juga harus kita siapkan dengan baik, kebutuhan pengungsi kita siapkan baik soal kesehatan dan makanan,” pungkas Kukuh Suharwiyono. (Dex)