Berharap Mempawah jadi Kabupaten Santri yang Baldatun Thayyibatun Wa Robbun Ghofur

  • Whatsapp
Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi ketika menghadiri dan memberikan sambutannya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Pondok Pesantren Islahahul Athfal Al Arifin di Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Selasa (11/10/2022) malam.

LensaKalbar – Mempawah adalah satu di antara kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki jumlah santri terbanyak, yakni 12 ribu orang, dan tersebar di 80 pondok pesantren (Ponpes).

Dengan jumlah penduduk 307 ribu jiwa serta luas wilayah 2700 Km/m2, wilayah yang kecil tersebut, tentunya dapat menjadikan kabupaten yang berjuluk “Bumi Galaherang” ini menjadi kabupaten santri yang Baldatun Thayyibatun Wa Robbun Ghofur.

Ihwal ini diungkapkan Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi ketika menghadiri dan memberikan sambutannya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Pondok Pesantren Islahahul Athfal Al Arifin di Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Selasa (11/10/2022) malam.

“80 Ponpes kita tersebar di 9 kecamatan. Nah, untuk Desa Antibar sendiri ada 5 Ponpes. Kita harap kedepannya desa ini dapat menjadi tempat pembelajaran ilmu agama,” ujar Wabup Pagi.

“Mari kita besarkan dan dukung semaksimal mungkin agar ponpes di Antibar bisa maju,” tambahnya.

Berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H ini, Wabup Pagi menyimpan harapan kepada seluruh elemen masyarakat di Mempawah agar peringatan Maulid Nabi tahun ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

“Jadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad 1444 H sebagai momentum untuk selalu mengevaluasi diri tentang apa yang telah dilakukan, meningkatkan kebaikan, kebersamaan, kekompakan, dan menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama dalam mengokohkan Ukhuwah Islamiyyah,” ujar Wabup Pagi berpesan.

Sementara itu, Ustad Habib Muhammad dalam tausiyahnya menyampaikan berkat kemuliaan Rasulullah SAW kita dapat berkumpul di sini dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh Umat Islam di Indonesia, termasuk di Kabupaten Mempawah ini.

Habib melanjutkan bahwa peringatan Maulid Nabi ini sebagai sarana kita untuk mempelajari dan mencintai Nabi Muhammad SAW.

“Kita saat ini lebih banyak cinta dunia daripada cinta Nabi Muhammad SAW,” tegasnya mengingatkan.

Jika kita mencintai Rasulullah SAW, kata Habib, tentunya kita akan mempelajari berbagai hal tentang Rasulullah, selain itu menghadiri majelisnya, sering menyebut namanya serta menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW.

Karenanya, Habib mengajak seluruh umat muslim agar dapat mengenali Nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan keberkahan darinya, karena banyak anak muda saat ini tidak banyak mengenal dan memahami Nabi Muhammad SAW yang begitu mencintai umatnya.

“Mari kita pelajari dan laksanakan perintah Rasulullah SAW serta menjauhi segala larangannya,” pungkasnya. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *