Beranda Headline Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di Kalbar

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di Kalbar

Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi tiba di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022) pukul 08.18 WIB.

Lenskalbar – Tepat pukul 08.18 WIB, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Iriana tiba di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (9/8/2022).

Kedatangan Presiden RI Jokowi disambut Gubernur Kalbar, H Sutarmidji berserta Istri didampingi Pangdam XII/ Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto beserta istri, dan Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol. Suryanbodo Asmoro beserta istri.

Presiden RI dan Ibu Iriana kemudian menuju Kabupaten Mempawah dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU.

Gubernur Kalbar, H Sutarmidji menyambut kedatangan Presiden RI, Jokowi dan Ibu Iriana di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalbar, Selasa (9/8/2022).

Sesuai jadwal, Presiden RI Jokowi akan meresmikan Pelabuhan Kijing yang berada di Desa Sungai Kunyit Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.

Pelabuhan Kijing merupakan satu di antara proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun pemerintah pusat (Pempus).

Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah, menjadi harapan baru dan solusi terhadap percepatan ekonomi dan kemajuan daerah.

Gubernur Kalbar, H Sutarmidji menyambut kedatangan Presiden RI, Jokowi dan Ibu Iriana, Selasa (9/8/2022).

Kehadiran pelabuhan terbesar di Kalimantan Barat ini juga dipastikan dapat menjadi simpul kemajuan ekonomi Kalbar dan memperkuat konektivitas antarpulau, sekaligus mendekatkan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia sebagaimana dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo.

Pembangunan Pelabuhan Kijing yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut ditandai dengan dilakukannya pemancangan tiang dermaga pertama pada 2018 silam. Selanjutnya pada Agustus 2020 lalu sudah dilakukan uji coba ekspor CPO Kalbar.

Pembangunan Pelabuhan Kijing  pada tahap I meliputi terminal peti kemas di sisi laut seluas 1000 meter x 100 meter, lapangan operasional di sisi darat, serta jalan penghubung sepanjang sekitar 3,5 kilometer. Terminal peti kemas yang dibangun ini nantinya mampu menangani bongkar muat peti kemas sebanyak 1,95 juta TEUs setahun.

Kapasitas terminal cair mencapai 12,1 juta ton per tahun, dan kapasitas curah kering 15 juta ton per tahun. Sedangkan kapasitas terminal serbaguna sebesar 1 juta ton per tahun. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here