LensaKalbar – Memperoleh pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Namun, kenyataannya keadaan ini tak dapat dirasakan oleh sebagian masyarakat. Bukan hanya kesempatan, tetapi fasilitas pendidikan, termasuk gedung sekolah yang tidak memadai menjadi penyebabnya.
Tidak bisa dimungkiri, gedung sekolah adalah sarana penunjang pendidikan yang sangat dibutuhkan. Sayangnya, keadaan gedung sekolah di daerah terpencil akan sangat jauh berbeda dengan fasilitas di kota-kota besar.
Bukan hanya soal bentuk fisik, tetapi sarana dan prasarana lainnya banyak yang tidak mendukung kegiatan belajar mengajar. Sekolah di daerah pelosok akan hadir dengan bangunan seadanya. Bahkan, cenderung tidak layak dan belum didukung dengan sarana prasarana yang lengkap.
Ketidaklayakan kondisi gedung hingga pemeliharaan bangunan yang sering terabaikan berujung pada ambruknya bangunan sekolah, khususnya di daerah pedalaman.
Banyak kasus kecelakaan terjadi di sekolah karena adanya kerusakan seperti ambruknya atap kelas, robohnya dinding atau pagar sekolah, dan masih ada banyak lagi.
Tidak hanya menyebabkan kerugian materi, tetapi juga berisiko terhadap keselamatan jiwa. Belum lagi trauma yang dapat dialami murid-murid ketika insiden buruk terjadi di lingkungan sekolah.
Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan berlarut. Harus ada upaya nyata yang dilakukan oleh berbagai pihak agar kejadian buruk tidak menimpa anak-anak yang sedang belajar.
Perhatian pemerintah dalam hal ini dinilai belum maksimal . Karena itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Rudy Andryas mendesak agar dapat dunia pendidikan kahususnya di pedalaman seperti Kecamatan Serawai dan Ambalau dapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.
“Kita minta diperhatikan lah untuk sarana dan prasarana pendidikan di Serawai dan Ambalau ini, sehingga anak-anak didik kita merasa nyaman dan aman,” pinta Rudy Andryas.
Selain ruang kelas belajar mengajar yang representatif, Rudy Andryas juga minta rumah dinas guru untuk mendapat perhatian dari pemerintah, Meskipun tahun lalu pemerintah melalui dana DAK ada melakukan perbaikan sekolah dan rumah dinas guru, namun dinilainya masih belum maksimal.
Olehkarenanya, dia mendorong Pemerintah Kabupaten Sintang agar memikirkan dengan serius persoalan pendidikan di kabupaten inj, khususnya wilayah pedalaman Serawai-Ambalau.
Keterbatasan anggaran diakuinya memang tengah menjadi persoalan, apalagi beberapa tahun belakangan ini dilanda pandemi Covid-19. Kendati demikian, pemerintah daerah dapat membangun kembali komunikasi dan kolaborasi bersama pemerintah provinsi atau pusat.
“Karena untuk mengatasi berbagai persoalan di dunia pendidikan perlu berkolaborasi, baik itu pemerintah daerah, provinsi, dan pusat,” pungkas wakil rakyat Dapil Serawai-Ambalau ini. (Dex)