LensaKalbar – Bangunan sejumlah Puskemas Pembantu (Pustu) yang menjadi andalan masyarakat dalam memeriksakan kesehatan di kawasan pedesaan, Kabupaten Sintang memprihatinkan dan tidak layak digunakan.
Sebagian besar bangunan layanan kesehatan itu kurang terawat. Bahkan ada yang sudah lapuk karena dimakan usia. Kondisi ini mendapat perhatian dari Legislatif yang meminta pemerintah daerah segera memperhatikan prasarana kesehatan tersebut.
“Kami minta kepada pemkab melalui instansi terkait agar bisa lebih memperhatikan kondisi infrastruktur pendukung di bidang kesehatan seperti pustu, khususnya yang ada di wilayah pelosok atau pedalaman di kabupaten ini,” kata Sekretaris Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Melkianus, Minggu (29/5/2022).
Berdasarkan hasil kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu ke daerah-daerah Kecamatan Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu masih ada beberapa bangunan pustu yang sudah tidak layak pakai dan harus segera direnovasi.
“Tentunya pemerintah daerah memperhatikan kondisi ini, karena sudah lama bangunan ini berdiri. Jangan hanya bangunan Puskesmas yang megah, tapi pelayanan amburadul. Lebih baik Puskesmas Pembantu ini yang diperhatikan karena menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di tengah masyarakat, terutama di daerah pelosok dan pedalaman,” kata Melkianus.
Melkianus menegaskan, perbaikan Pustu penting dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarakat yang ada di Bumi Senentang ini.
“Fasilitas pendukung kesehatan memang seharusnya diperbaiki dan menjadi layak bagi masyarakat yang hendak mendapatkan pelayanan kesehatan,” tegasnya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini menambahkan, Pustu sebagai tempat yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat keberadaannya harus, layak khususnya dari segi bangunan.
“Ini harus betul-betul diperhatikan, supaya masyarakat yang hendak datang berobat serta para petugas medis yang bertugas bisa sama-sama nyaman,” ulas Melkianus.
Tidak hanya itu, Menurut Melkianus, seyogyanya penanggungjawab Pustu adalah seorang bidan dan perawat tetapi kondisi saat ini ada beberapa Pustu hanya ada salah satu di antaranya saja. Tentunya ini harus diperhatikan pemerintah daerah melalui dinas kesehatan.
“Ada Pustu di desa hanya ada perawat saja dan tidak ada bidannya, sementara di desa lain ada bidannya tapi tidak ada perawatnya hal ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah sehingga pelayanan di pelosok atau pedalaman bisa dioptimalkan,” ujarnya.
Untuk mengoptimalkan dan melancarkan pelaksanaan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat, kata Melkianus, Pustu merupakan bagian utama dalam jaringan pelayanan puskesmas, dalam jaringan pelayanan Puskesmas di setiap wilayah desa dan kelurahan pustu merupakan bagian integral dari puskesmas.
“Kami meminta pemerintah daerah segera menugaskan bidan dan perawat di setiap Pustu yang ada di daerah pelosok atau pedalaman sehingga pelayanan dapat dimaksimalkan, karena Pustu menjadi pilihan masyarakat satu-satunya yang bisa di jangkau oleh masyarakat,” pungkas Melkianus, wakil rakyat dari Dapil Kecamatan Binjai Hulu – Kecamatan Ketungau Hilir – Kecamatan Ketungau Tengah – Kecamatan Ketungau Hulu ini. (Dex)