Puluhan Hektar Lahan di Mempawah Terbakar Akibat Karhutla

  • Whatsapp
Hj Erlina, Bupati Mempawah

LensaKalbar – Bupati Mempawah, Erlina, SH, MH mengaku telah mendapatkan laporan maraknya kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Mempawah. Sudah puluhan hektare lahan terbakar. Bahkan, bangunan pesantren di Dusun Tekam nyaris terbakar akibat karhutla.

“Dari laporan yang masuk, karhutla di sejumlah titik sudah mulai menjalar ke sekitar pemukiman masyarakat. Misalnya karhutla di Dusun Tekam, Desa Sejegi yang nyaris membakar gedung Pesantren Ma’arif Bahrul Ulum,” ungkap Erlina saat menghadiri acara Safari Fajar di Masjid At-Taqwa, Kelurahan Tengah, Jumat (4/3/2022).

Erlina mengaku sangat prihatin dengan dampak karhutla di masyarakat. Disamping merusak lingkungan dan mengancam pemukiman, karhutla juga berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia.

“Sangat prihatin, dampak karhutla semakin meluas dan membahayakan. Paparan asap sudah mengakibatkan sesak napas bagi sebagian warga terutama balita. Karena anak yang masih bayi itu saluran pernafasannya masih cukup kecil dan rentan sekali terhadap asap,” sesalnya.

Melihat potensi bahaya karhutla, Erlina minta agar seluruh elemen mayarakat sangat bahu membahu bekerjasama membantu Pemerintah Kabupaten Mempawah melakukan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan karhutla dilingkungannya masing-masing.

“Kita minta agar masyarakat dapat bekerjasama dalam penanganan dan penanggulangan bencana karhutla. Apabila menemukan titik api, segera lapor kepada petugas terdekat, TNI-POLRI, BPBD atau pihak pemerintah desa setempat.  Agar titik api bisa segera ditangani dan dipadamkan,” ujarnya.

Masih dalam kesemparan itu, Bupati berharap elemen masyarakat agar membantu pemerintah daerah memberikan edukasi dan pemahaman kepada warga supaya tidak melakukan aktivitas membakar dengan alasan apapun.

“Terlebih membakar hutan di lahan-lahan gambut sangat rentan dan beresiko menyebabkan terjadinya karhutla. Para petani perlu diberikan edukasi dan pencerahan hukum yang baik agar mereka patuh dan taat terhadap ketentuan yang ada,” harapnya.

Terakhir, Erlina minta seluruh jemaah kegiatan safari fajar Kabupaten Mempawah supaya senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah  Ta’ala. Sebab, menurut dia, ibadah memberikan dampak positif terhadap perubahan perilaku dan akhlak menjadi manusia yang lebih baik.

“Dampaknya semakin banyak perbuatan yang memiliki manfaat positif bagi diri sendiri terlebih jika manfaat itu dapat dirasakan oleh orang banyak,” tuturnya.

Misalnya, Erlina mencontohkan, membantu pemerintah dalam upaya penanganan dan menanggulangi karhutla termasuk dalam perbuatan ibadah. Karena, imbuh dia, ada dua nilai ibadah yang terkandung dalam perbuatan tersebut.

“Pertama, Allah SWT menciptakan hutan sebagai anugerah yang memberikan banyak manfaat kepada umat manusia, maka manusia wajib menyukuri serta menjaganya dari ancaman kerusakan. kemudian, mencegah dampak negatif dari kebakaran yakni kabut asap yang dapat merugikan kesehatan umat,” pungkasnya. (LK1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *