Beranda Kota Pontianak Edi Sebut Masjid As Salam Sebagai Role Model

Edi Sebut Masjid As Salam Sebagai Role Model

LensaKalbar – Masjid selain berfungsi sebagai sarana ibadah, juga memiliki fungsi sosial dan pemberdayaan ekonomi. Seperti halnya yang ada di Masjid As Salam yang berlokasi di Jalan Budi Karya Kecamatan Pontianak Selatan. Kehadiran masjid yang berdiri megah ini juga dilengkapi Baitulmaal, warung makan gratis, minimarket dan posko pemadam kebakaran dengan kendaraan operasionalnya.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memberikan apresiasi kehadiran Masjid As Salam yang dinilainya sebagai masjid yang paripurna dan bisa menjadi percontohan bagi masjid lainnya dengan menjalankan fungsinya sebagai habluminallah dan habluminannas

“Saya berharap Masjid As Salam yang baru diresmikan ini bisa menjadi role model (percontohan) bagi masjid-masjid lainnya di Kota Pontianak,” ujarnya usai meresmikan Masjid As Salam, Kamis (3/3/2022).

Ia menambahkan, keberadaan Masjid As Salam ini menjadi cerminan sebagai masjid yang inovatif dalam mengoptimalkan fungsinya selain sebagai tempat melaksanakan ibadah. Artinya, selain sebagai sarana ibadah, Masjid As Salam juga memiliki fungsi pemberdayaan ekonomi dan sosial.

“Kehadiran masjid seperti inilah yang diharapkan jamaah karena memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar masjid dengan semangat gotong royong untuk menjawab permasalahan sosial dan kemiskinan,” kata Edi yang juga menjabat Wali Kota Pontianak.

Kemudian, lanjutnya lagi, para pengurus masjid juga harus memikirkan bagaimana memakmurkan masjid agar masjid senantiasa terisi oleh jamaah untuk melaksanakan ibadah.

“Tidak hanya ibadah wajib  tetapi ibadah-ibadah lainnya seperti kajian Islami, Taman Pendidikan Al Quran (TPA), dan kegiatan-kegiatan keagamaan serta kegiatan produktif lainnya,” ungkapnya.

Saat ini jumlah masjid di Kota Pontianak tercatat sebanyak 347 masjid. Edi menyebut, dalam pengelolaan masjid juga dibutuhkan kreativitas dan inovasi-inovasi seperti mengatur jadwal pengajian, pengelolaan keuangan masjid dan sebagainya. Oleh sebab itu ide-ide kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan dalam mengembangkan manajemen masjid.

“Kalau saya lihat sebagian banyak masjid sudah bertransformasi ke arah pengelolaan yang lebih profesional dengan transparansi,” katanya. (prokopim/LK1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here