LensaKalbar – Presiden Jokowi meresmikan Bandara Tebelian di Kecamatan Sungai Tebelian, Sintang, Rabu (8/12/2021). Orang nomor satu di Indonesia itu tiba di lokasi peresmian sekitar pukul 09.45 WIB, setelah transit dari Bandra Supadio, Kubu Raya.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi turut didampingi Gubernur Kalbar Sutarmidji, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus dan Bupati Sintang Jarot Winarno.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, Bandara Tebelian dibangun dengan biaya total pembangunan mencapai Rp518 miliar. Bandara itu mampu melayani penumpang sebanyak 75 ribu orang per tahun. “Bandara ini sangat penting untuk melayani kebutuhan hubungan transportasi udara bagi masyarakat, melayani arus pergerakan orang yang semakin ramai,” katanya.
Bandara yang sudah mulai beroperasi sejak April 2018 itu, diharapkan bisa mendukung era kompetisi antar negara yang semakin sengit saat ini. Maka Indonesia menurutnya harus mampu bergerak lebih cepat, karena kelancaran konektivitas adalah kunci. “Dan kita harus mampu membuat konektivitas antar provinsi, antar daerah, antar kabupaten semakin mudah, lancar dan terjangkau oleh masyarakat. Sehingga sentra-sentra ekonomi baru akan tumbuh semakin banyak di berbagai daerah,” harapnya.
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menambahkan, keberadaan Bandara Tebelian sangat berdampak positif terhadap geliat perekonomian masyarakat, khususnya di Kabupaten Sintang. Salah satunya bisa dilihat dari peningkatan jumlah penumpang. Dimana angka rata-rata penumpang per tahun sebelum adanya pandemi bisa mencapai 100 ribu orang.
“Artinya apa investor datang, masyarakat merasa mudah, tadinya mereka tujuh jam, cukup 30 menit ke Pontianak atau ke Jakarta satu setengah jam saja. Jadi manfaatnya banyak banget,” katanya.
Panjang landasan Bandara Tebelian disebutkan dia, saat ini mencapai 1.820 meter dan masih bisa dikembangkan menjadi 2.200 meter. Sehingga nantinya mampu mendaratkan pesawat jenis new boeing 737. “Tanah disiapkan (Pemda Sintang) seluas 153 hektare dan memiliki rencana induk (masterplan) guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya,” jelas Budi.
Lebih lanjut sesuai arahan presiden dikatakan dia, bandara-bandara yang termasuk dalam kawasan perbatasan negara memang harus menjadi perhatian khusus. Kondisi infrastrukturnya harus baik minimal menyamai bandara-bandara yang ada di Pulau Jawa. Sesuai dengan konsep pembangunan Indonesia sentris yang diusung Presiden Jokowi. “Indonesia sentris adalah membangun Indonesia seutuhnya dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Rote, dan ini (sintang) bagian terluar Indonesia. Kami lihat di sini bandaranya juga sudah representatif dan alhamdulillah kearifan lokalnya banyak yang bisa ditampilkan,” terangnya.
Kearifan lokal yang ditampilkan dinilai semakin mempercantik tampilan bandara, sekaligus menjadi ciri khas tersendiri. Seperti motif kain tenun, pajangan alat-alat perang khas suku dayak, ukiran kayu dan lain sebagainya. Penampilan Bandara Tebelian secara fisik akan menarik jika dilihat tamu-tamu dari luar negeri, seperti Malaysia.
“Di sini walaupun tidak besar kita buat, tapi bagus. Ini adalah, pertama Indonesia sentris. Kedua, mempersatukan Indonesia. Ketiga, yang tidak kurang adalah kita harus memberikan kebanggaan bagi saudara kita di Sintang,” pungkasnya. (prokopim/LK1)