Jelang Kunjungan Presiden, PUPR Kebut Pasang Geobag

  • Whatsapp
Tim Penanggulangan Banjir Kementerian PUPR Sintang tengah sibuk melakukan pemasangan geobag dan geotube di Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, Selasa (7/12/2021). FOTO IST

LensaKalbar – Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja cepat menyelesaikan pemasangan tanggul sementara untuk antisipasi banjir di Kabupaten Sintang. Salah satunya berada di Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang.

Lokasi ini menjadi salah satu tempat yang direncanakan akan didatangi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Sintang. Sehari menjelang kedatangan orang nomor satu di negara ini, para pekerja terlihat sibuk menyelesaikan pemasangan tanggul sementara, berupa geotube dan geobag.

Tanggul tersebut diyakini sebagai salah satu cara penanggulangan banjir di Kabupaten Sintang. Selain puluhan pekerja, sejumlah alat berat juga dilibatkan dalam pemasangan tanggul ini. Lantas bagaimana cara pemasangan geobag dan apa fungsinya?

Secara konsep, keduanya berfungsi sebagai tanggul untuk menahan limpasan air sungai masuk ke dalam kawasan. Geotube, terbuat dari geotekstil berkuatan tinggi. Jika sudah terisi dengan material pasir yang dipompa. Bentuknya memanjang seperti guling.

Geotube yang dipasang di bantaran Sungai Kapuas dan Melawi. Tingginya 1,5 meter dengan lebar 1,8 meter dan panjangnya 20 meter untuk satu geotube. Sementara geobag, ukurannya lebih kecil dan dipasang sebagai dudukan atau dasar pemasangan geotube.

“Sederhananya, geotube yang bisa kerja dalam air saat air banjir. Geotube panjang, lebar dan kuat, menahan limpasan Sungai Kapuas dan Melawi. Kalau pakai geobag hanya kombinasi untuk pelurusan atau fondasi,” kata Daniel Resdianto, Manajer Konstruksi Proyek Mega PT Wijaya Karya (WIKA).

Menurutnya, pemasangan kombinasi geotube dan geobag ini, sebagian terpaksa memakan badan jalan di kawasan permukiman warga bantaran sungai.

“Memang penanganan cepatnya ada risiko sebagian jalan akan menjadi dudukan sementara untuk geobag terpakai 1,8 meter. Dalam hal ini memang ada sisi yang tidak bisa menyenangkan semua orang,” ujar Daniel.

Ia juga menyebutkan, berdasarkan pemetaan drone, data ukur dan informasi warga, Tim Tanggap Darurat Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, memetakan tiga kawasan pertemuan Sungai Kapuas dan Melawi sepanjang 13,2 kilometer yang diusulkan untuk dibuat tanggul tersebut.

“Kalau tanggap darurat, pasti perintahnya secepatnya. Pada dasarnya tujuan untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi banjir yang seperti sebelumnya, minimal meminimalisir puncak La Nina,” ujarnya.

Sementara untuk program jangka  panjang, kata Daniel, pastinya butuh kajian lebih dalam. “Ini kan pusat sudah memperhatikan sebelum puncak La Nina. Cara ini sementara menjadi solusi dalam penanganan banjir. Sebab  hampir seluruh bantaran sungai menjadi pintu masuk banjir. Fokus kami menangani area pusat pemerintahan, perindustrian dan ekonomi serta pemukiman warga terlebih dahulu,” jelasnya.

Rencana kedatangan Presiden Joko Widodo di lokasi pembangunan tanggul banjir pun direspon oleh warga sekitar. Satu di antaranya Eman Subekti (42), warga Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang.

Eman mengatakan, dirinya mengapresiasi rencana presiden menggunjungi lokasi tersebut. Kelurahan Ladang memang dianggap menjadi salah satu daerah yang paling terdampak banjir.
“Kami selalu warga sangat mengapresiasi rencana Pak Jokowi yang akan meninjau langsung pembangunan geobag. Semoga dengan geobag dapat mengatasi banjir di Sintang,” katanya.
Eman juga menyebutkan warga mendukung upaya pemerintah membangun geobag, dengan harapan ke depan dapat meminimalisir terjadinya banjir.

“Kami hanya minta agar ada solusi agar nantinya masyarakat tidak sulit mengakses ke sungai akibat adanya geobag. Jadi, itu yang perlu jadi perhatian pemerintah,” pinta Eman.
Terkait proses pelaksanaan pembangunan geobag menjelang kunjungan Presiden Jokowi, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak Pramono yang saat itu berada di lokasi pembangunan belum mau dimintai keterangan.

“Mohon maaf pak, kami masih fokus dengan pekerjaan, persiapan kunjungan Bapak Presiden,” katanya singkat. (LK1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *