Beranda Mempawah Telusuri Jejak Kakek dr Rubini di Mempawah

Telusuri Jejak Kakek dr Rubini di Mempawah

Bupati foto bersama Rubi Rubini (baju batik) saat berkunjung ke Mempawah. Foto Ist

LensaKalbar – Mungkin belum banyak yang mengenal sosok pahlawan bidang kemanusiaan, dr Rubini yang namanya diabdikan sebagai Rumah Sakit Daerah Pemerintah Kabupaten Mempawah. Rubi Rubini bertandang ke Mempawah untuk menelusuri jejak perjuangan sang kakek di tanah Borneo.

Kedatangan Rubi Rubini bersama istri dan kerabatnya disambut Bupati, Hj Erlina di Rumah Dinas Bupati Mempawah, Senin (15/11/2021).

Dalam kesempatan itu, Rubi Rubini berkesempatan berkeliling ke RSUD dr Rubini Mempawah.

“Alhamdulillah, perasaan bangga bercampur haru. Karena, kita bisa berjumpa langsung dengan keturunan pahlawan kebanggaan masyarakat Kalbar umumnya dan Kabupaten Mempawah khususnya yakni dr Rubini,” ucap Bupati Erlina.

Bupati Erlina menjelaskan, kehadiran Rubi Rubini beserta keluarganya ke Mempawah untuk napak tilas sejarah perjuangan sang kakek, dr Rubini yang mengabdikan diri melayani masyarakat Kalimantan Barat dimasa penjajahan.

“dr Rubini merupakan pahlawan yang turut berjuang pada masa penjajahan. Beliau lahir di Bandung pada tanggal 31 Agustus 1906. Kemudian pada 1934, beliau hijrah ke Kalimantan Barat dan ditempatkan di Pontianak sebagai Kepala Kesehatan Pontianak,” bebernya.

Bupati Erlina mengatakan, ditengah kesibukan di bidang kemanusiaan dr Rubini ketika itu membentuk suatu kelompok para cendikiawan di Pontianak sebagai wadah memupuk jiwa patriotisme dan nasionalisme melaksanakan perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajahan.

“Namun pada tahun 1944 atau setahun sebelum kemerdekaan, dr. Rubini bersama rekan-rekannya seperti dr Ismail, dr Achmad Diponogoro, dr Soenaryo dan dr. Agoesdjam ditangkap oleh Jepang,” ungkap Erlina.

Kemudian, sambung Bupati Erlina, dr Rubini dan para cendikiawan lainnya di bawa ke Kecamatan Mandor yang ketika itu masih masuk wilayah Kabupaten Pontianak sebelum pemekaran Kabupaten Landak. Dilokasi itulah, dr Rubini dan tokoh lainnya dibunuh secara massal oleh Jepang.

“dr. Rubini gugur di Mandor, yang sekarang dijadikan Kawasan Makam Juang Mandor sebagai salah satu bukti bersejarah kekejaman penjajahan Jepang di Kalimantan Barat,” sebutnya.

Lebih jauh, Bupati Erlina mengatakan, untuk mengenang jasa almarhum maka Pemerintah Kabupaten Mempawah menetapkan nama dr. Rubini  sebagai nama RSUD. Dan Erlina memastikan gedung RSUD tiga lantai yang saat ini sedang di Mempawah juga akan disematkan nama dr Rubini.

“Nama dr Rubini tetap akan kita sematkan untuk rumah sakit yang sedang dibangun di Desa Kuala Secapah, Kecamatan Mempawah Hilir,” tegasnya.

Masih dalam kesempatan itu, Bupati Erlina memastikan dukungan dan dorongan dari Pemerintah Kabupaten Mempawah agar dr Rubini mendapatkan gelar pahlawan nasional dari pemerintah pusat. Sebab, kiprah dan bukti perjuangan dr Rubini di tanah Kalbar sudah tercatat dalam sejarah bangsa.

“Kami sangat mendukung dan mendorong almarhum dr rubini mendapatkan gelar pahlawan nasional. Karena, beliau sudah membuktikan kiprahnya memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dimasa penjajahan dulu. Beliau berjuang dibidang kesehatan,” tegas Erlina.

“Bahkan, masyarakat Kabupaten Mempawah sejak dulu sudah menganggap dr Rubini sebagai pahlawan nasional. Makanya, nama beliau kami abadikan sebagai nama rumah sakit di Kabupaten Mempawah,” pungkasnya. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here