Mertua Habisi Nyawa Menantu

  • Whatsapp
Polisi memasang police line di rumah korban pembunuhan di Sungai Pinyuh, Mempawah, Rabu (10/11/2021). Foto Ist

LensaKalbar – Warga RT 10/RW 04, Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah digegerkan dengan kasus pembunuhan. Johdi (42) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya, Rabu (10/11/2021).

Korban pertama kali ditemukan istrinya usai mengantar anak ke sekolah.

Istri korban, Neli dan kedua anaknya tampak histeris menerima kenyataan suaminya telah tewas dengan cara tak wajar. Padahal, Neli mengaku masih sempat berpamitan kepada korban sebelum pergi mengantar anaknya ke sekolah.

“Saya sempat pamit ke abang (korban) untuk mengantar Nisa (anaknya) pergi sekolah. Waktu itu, dia sedang berbaring di dalam kamar. Karena, dia masih dalam masa pemulihan,” tutur Neli sembari terisak menangis.

Setelah mengantar anaknya ke sekolah, Neli langsung pulang kerumah. Sesampainya di rumah, Neli masuk ke kamar dan menemukan suaminya dalam kondisi tak bergerak dan bersimbah darah.

“Darah mengucur dari kepala dan abang sudah tidak bergerak. Saya langsung minta tolong kepada tetangga dan warga,” ujarnya.

Sementara itu, Neli tak menemukan keberadaan ayahnya berinisial KR (70) di dalam rumah. KR diduga sebagai orang yang menghabisi nyawa Johdi. Kuat dugaan, Johdi tewas akibat pukulan benda keras di bagian kepalanya.

“Saat saya pulang, ayah sudah tidak ada di rumah. Dia pergi membawa dompet saya yang isinya hanya KTP dan BPJS serta surat rujukan rumah sakit,” katanya.

Terkait kondisi ayahnya yang sempat mengalami depresi dan gangguan kejiwaan, Neli mengatakan sudah dibawa berobat ke poli jiwa. Bahkan, kondisi ayahnya sudah lebih tenang saat menginap ke rumah keluarganya di daerah Sungai Pinyuh.

“Sebelumnya, ayah tinggal kerumah keluarga di Sungai Pinyuh. Baru saja kemarin pulang kerumah ini. Itupun atas permintaan abang, karena abang merasa tidak enak hati jika ayah terlalu lama tinggal dirumah keluarga,” ucapnya.

Bahkan, ungkap Neli, saat pertama kali ayahnya pulang kerumah dan melihat kondisi suaminya yang mengalami cidera dibagian kepala, dia sempat menanyakan dan merasa bersalah atas perbuatannya.

“Waktu itu, abang mengatakan tidak ada permasalahan lagi. Karena, abang sudah memaafkan ayah dunia akhirat. Tidak ada dendam atau lainnya,” tegas Neli.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sungai Bakau Besar Laut, Iwan Supardi mengatakan, beberapa waktu lalu KR pernah melakukan percobaan pembunuhan Johdi. Saat itu, KR memukul kepala Johdi menggunakan linggis.

“Belum lama ini, KR juga pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap menantunya ini (Johdi). Namun, korban masih selamat setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit,” ujarnya.

Iwan menduga, KR meninggalkan rumah usai menghabisi nyawa menantunya itu. KR melarikan diri ke arah hutan di belakang rumah tersebut. Hingga berita ini ditulis, keberadaan KR masih dalam pencarian petugas.

“Mudah-mudahan KR bisa segera ditemukan agar semakin jelas penyebab kematian Johdi,” harapnya.

Kapolsek Sungai Pinyuh, AKP Anne Tria Sefyna mengaku pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar pukul 08.30 WIB. Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya bergegas menuju ke TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kita masih melakukan pendalaman terhadap motifnya. Tim dari Polsek Sui Pinyuh dan Polres Mempawah masih melakukan olah TKP untuk menemukan titik terang kasus ini,” pungkasnya. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *