LensaKalbar – Kepala Dinas Kesehatan dan PP-KB Kabupaten Mempawah, Jamiril memastikan tidak ada pasien infeksi Covid-19 yang tengah dalam penanganan meninggal dunia lantaran tidak tertolong karena persediaan oksigen.
“Artinya yang meninggal karena kekurangan oksigen di tempat kita itu tidak ada,” tegas Jamiril, belum lama ini.
Kendati demikian, Jamiril mengakui bahwa kebutuhan oksigen di Kabupaten Mempawah cukup tinggi saat ini, namun terkendala dengan suplai.
Kondisi ini, ungkap Jamiril, tidak hanya terjadi di Kabupaten Mempawah saja. Tetapi terjadi di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Kalbar.
“Yang jelas kebutuhan oksigen kita tinggi, namun terkendala oleh suplai sedikit, karena beberapa kabupaten/kota juga memerlukan pasokan oksigen,” katanya.
Berkaitan dengan oksigen, kata Jamiril, merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, terutama dalam memberikan penanganan pada pasien infeksi Covid-19. Karenanya, dia minta agar tidak ada pihak yang melalukan penimbunan yang menyebabkan terjadinya kelangkaan.
“Kalau oksigen ini tidak dibutuhkan, ya silahkan lah disimpan, tapi kondisi saat ini oksigen sangat mendesak dan begitu dibutuhkan,” pungkasnya.
Direktur Rumah Sakit dr Rubini Mempawah, David Sianipar memastikan bahwa kebutuhan oksigen di rumah sakit yang dipimpinnya sementara aman.
“Sementara ini stok oksigen aman, dan suplai lancar tiap harinya,” katanya.
Idealnya, ungkap David, pihaknya harus standby 80 sampai dengan 100 tabung oksigen perhari. ” ucap David. “Jadi, kalau cuma ada 50 tabung ya memang kurang atau tidak cukup,” tegasnya.
Walau demikian, tegas David, pihaknya selalu berkoordinasi kepada stakeholder terkait, baik Bupati, Polres, Kodim, dan lain-lainnya untuk membantu mencarikan solusi terkait oksigen.
“Semoga dapat tambahan lagi, tapi untuk sementara ini kita aman dan suplai juga lancar,” tegasnya. (Dex)