Sekolah Tatap Muka di Sintang Dimulai Juli, Kadisdikbud Sarankan Ada Satgas Covid-19 Standby di Sekolah

  • Whatsapp
Lindra Azmar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang

LensaKalbar – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sintang bersiap melakukan pembelajaran tatap muka terbatas pada Juli 2021. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memastikan sekolah menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Hari ini kita sudah melakukan rapat. Hasil dari rapat ini akan kami dulu kepada Bupati Sintang untuk mendapatkan ijin melaksanakan proses belajar tatap muka terbatas bagi sekolah yang dinyatakan siap,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang, Lindra Azmar ketika menghadiri rapat persiapan pelaksanaan belajar tatap muka untuk satuan pendidikan PAUD hingga SMP Se-Kabupaten Sintang di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, Rabu, (16/6/2021).

Perisiapan pelaksanaan belajar tatap muka terbatas akan terus dilakukan, mengingat ini adalah amanat Bapak Presiden RI.

“Jadi, ada pernyataan Presiden RI yang viral yakni belajar di sekolah cukup 2 jam saja per hari dan hanya 2 hari dalam seminggu. Namun Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyebutkan tidak menyebut berapa hari, namun belajar tatap muka terbatas,” ujarnya.

Olehkarenanya, Lindra Azmar memastikan pihaknya akan lebih dulu melakukan monitoring ke sekolah yang sudah siap melakukan pelaksanaan belajar tatap muka.

“Kalau kita lihat SKB 4 Menteri ini, sebenarnya kita sudah diijinkan belajar tatap muka sejak Januari 2021 lalu, tetapi kasus terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Sintang sangat fluktuatif sekali, sehingga kita baru merencanakan dimulai Juli 2021,” katanya.

Catatan bagi sekolah yang diperbolehkan melaksanakan belajar tatap muka adalah sekolah yang memang sudah benar-benar siap dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Dan yang paling utamanya lagi tenaga pendidiknya harus sudah menerima suntikan vaksin dosis kedua.

“Belajar tatap muka terbatas juga bisa dilaksanakan bila gurunya sudah menerima vaksin dosis kedua. Jika dalam satu sekolah, ada 10 guru, 9 guru sudah di vaksin, dan satu guru belum, kegiatan belajar tatap muka tetap bisa kita lanjut. Mall, bioskop dan pasar tetap buka, kenapa sekolah belum dibuka kan aneh juga,” kata Lindra.

Kendati demikian, Lindra Azmar menyarankan agar di masing-masing sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka, ada Satgas Penanganan Covid-19 yang standby.

“Kalau bisa di setiap sekolah, ada petugas kesehatan yang standby di UKS,” saran Lindra.

Tidak hanya itu, Lindra juga berharap agar Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang
setiap minggu mengeluarkan zona untuk per kecamatan bahkan per desa.

“Jadi kalau kecamatan atau desa tersebut berada di zona kuning, maka kecamatan atau desa tersebut bisa terus melakukan aktivitas belajar tatap muka. Namun apabila di luar zona kuning, maka terpaksa dihentikan, karena ada edaran Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat yang menyebutkan sepanjang suatu wilayah zona kuning, kita diperkenankan melaksanakan belajar tatap muka terbatas. Namun, jika suatu saat di wilayah tersebut masuk zona orange, belajar tatap muka dihentikan. Tentunya ini hal yang juga harus kita perhatikan bersama,” pungkasnya. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *