Beranda Mempawah Kultum Syekh Hussein Jaber di Surau Nurul Ikhwan

Kultum Syekh Hussein Jaber di Surau Nurul Ikhwan

Syekh Hussein Jaber menyampaian kultum di Surau Nurul Ikhwan, Kamis (22/4/2021)

LensaKalbar – Ulama asal Madinah, Syekh Hussein Jaber menjadi imam salat subuh di Surau Nurul Ikhwan di Gang Suka Mulia, Jalan Pendidikan, Sungai Pinyuh, Kamis (22/4/2021).

Adik kandung almarhum Syekh Ali Jaber ini berkesempatan menyampaikan kultum. Kehadiran Syekh Hussein Jaber disambut antusias puluhan jemaah Surau Nurul Ikhwan. Mereka tampak khusuk mendengarkan pesan-pesan religi yang disampaikan Syekh Hussein Jaber dalam kesempatan itu.

“Allah berikan 700 kali lipat pahala di bulan suci ramadhan. Jadi tidak ada ibadah yang  sia-sia di bulan ramadan. Mulai dari puasa, salat, doa, dzikir, shalawat, sedekah dan lainnya. Semua diganjar dengan pahala yang dilipatgandakan,” kata Hussein Jaber dalam tausiyahnya.

Ramadan, jelas dia, bukan sekedar menahan makan dan minum saja. Melainkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Islam. Karena, puasa di bulan ramadan bukan hanya untuk jasad, melainkan untuk bathin dan ruh manusia.

“Menjadi umat yang takwa itu bathin dan hatinya bersih. Selama 30 hari sabar, akhlak lebih baik, ibadah meningkat dan hal-hal kebaikan lainnya. Tinggalkan perbuatan dosa. Maka, ramadan harus membawa perubahan bagi setiap umat Islam,” tegasnya.

Menurut dia, setiap orang mukmin pasti mampu mengatasi hawa nafsu dan godaan setan. Tinggal bagaimana niat dan keyakinannya saja. Jangan sampai iman dan takwa itu hanya datang pada bulan ramadan saja.

“Kita lihat selama ramadan, masjid dan surau ramai. Tetapi setelah ramadan kembali sepi. Artinya kita hanya taat dan memuliakan ramadan saja. Bukan kepada Allah Ta’ala. Karena, kalau kita taat dan memuliakan Allah Ta’ala maka ibadah dan lainnya itu harus dilakukan setiap hari bukan sekedar bulan ramadan saja,” ujarnya.

Karena itu, Hussein mengajak umat Islam menadi hamba Allah yang Rabbani. Yakni hamba yang selalu mengingat Allah, minta kepada Allah setiap waktu, bukan sekedar di bulan ramadan saja.

“Namun, ramadan ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah, bertaubat dan lainnya. Inilah keistimewaan ramadan. Kita mensucikan dan membersihkan diri dari segala dosa. Setelah ramadan, kesucian dan kebersihan itu harus terus dijaga hingga kita meninggal dunia,” pungkasnya. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here