LensaKalbar – Duka mendalam dirasakan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji atas meninggalnya ibunda tercinta Hj. Djaedah binti Said Lajim, Sabtu (17/4/2021).
Almarhumah wafat diusia 85 tahun akibat sakit dan langsung dimakamkan hampir bersebelahan dengan makam almarhum suaminya, H.M Tahir bin Abu Bakar yang wafat lebih dulu pada 2017 lalu.
Keluarga besar Gubernur Sutarmidji beserta kerabat dan handai taulan ikut mengantarkan almarhumah ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Jalan Merdeka, Gang Merak 1, Kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota.
Sutarmidji tak mampu membendung air matanya saat melepas ibunda untuk terakhir kali. Sambil menahan haru, Midji atas nama keluarganya meminta maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang tidak berkenan dengan ibunya semasa hidup. Ia juga mengucapkan terima kasih atas doa yang disampaikan semua pihak untuk almarhumah.
“Kami atas nama keluarga meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam sehari-hari ada yang merasa tidak berkenan saat berhubungan dengan beliau,” ucapnya terbata-bata.
Ia memastikan sang ibu meninggal dalam kondisi negatif Covid-19. Hal itu telah dibuktikan dari hasil lab PCR terakhir terhadap almarhumah. Dan diakuinya beberapa waktu lalu almarhumah sempat terjangkit Covid-19, namun telah dinyatakan sembuh.
“Beliau meninggal karena ada stroke yang kami anak-anaknya tidak mengetahui, setelah ada CT scan baru mengetahui, karena memang tidak ada gejala,” katanya.
Tiga hari sebelum wafat, ungkap Midji, sang ibu sempat masuk ke rumah sakit (RS) dan dirawat. Kemudian dinyatakan meninggal kemarin, setelah diketahui CO2 (karbondioksida) di dalam darahnya cukup tinggi mencapai 87 persen. Ditambah ada riwayat penyakit asma yang diidap almarhumah selama hidup.
Sabtu pagi kemarin, Midji masih sempat memberikan minuman susu kepada sang ibu. Hingga akhirnya almarhumah menghembusakan nafas terakhir siang hari usai azan zuhur.
“Kami sekeluarga telah mengikhlaskan,” katanya. (LK1/prokopim)