LensaKalbar – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang berharap masyarakat dapat menyampaikan data yang benar kepada petugas yang melaksanakan program pendataan keluarga tahun 2021 atau PK21.
“Kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Sintang baik di perkotaan, perdesaan maupun diperkebunan, layani petugas dengan baik, sampaikan data dengan benar dan jawablah pertanyaan secara rinci dengan tidak menutupi,” pinta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Lim Hie Soen, Kamis (1/4/2021).
Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK21) di Kabupaten Sintang merupakan program nasional dari BKKBN yang dilaksanakan secara serentak pada hari ini.
Karena itu, Lim Hie Soen menilai PK21 terlihat berbeda dengan sensus lain. “Kalau sensus penduduk bicara dengan kuantitas yaitu jumlah penduduk secara angka. Namun untuk pendataan keluarga berdasarkan data dari berbagai indikator termasuk pola makan yang akhirnya mengukur tingkat kebahagian dari masyarakat itu sendiri,” ungkapnya.
Pentingnya pendataan keluarga, lanjut Lim Hie Soen, yakni sebagai salah satu cara pemerintah mengambil kebijakan dalam menentukan pembangunan sehingga dapat terwujudnya pembangunan yang merata.
“Program ini penting sekali, sebagai salah satu kebijakan kita dalam menentukan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, khsususnya kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi dan pekerjaan. Ini tentu sangat kita dambakan,” katanya.
Olehkarenanya, Lim Hie Soen berharap Camat dan Kepala Desa dapat berperan aktif dalam mengajak masyarakat di wilayahnya untuk terlibat mensukseskan pendataan penduduk yang akan berakhir 31 Mei 2021 mendatang.
“Ayo, bersama kita sukseskan program pendataan keluarga tahun 2021 atau PK21 ini,” ajaknya.
Kepala Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sintang, Maryadi berharap dari pendataan keluarga ini nanti akan mamperoleh profil keluarga yang ada di Kabupaten Sintang, yang bukan hanya kuantitas tetapi nanti dapat menggambarkan kualitas keluarga yang ada di Kabupaten Sintang.
“Pendataan ini juga meliputi kualitas hidup seperti ekonomi, tingkat kebahagiaan bahkan termasuk data stunting. Dari data yang ada ini akan menjadi basis data dalam rangka kita menyusun perencanaan keluarga,” ungkap dia.
Meski pendataan keluarga tahun ini dilakukan dimasa pandemi, lanjut Maryadi, pihaknya tetap optimis pendataan ini bisa berjalan sukses dan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Kita juga sudah meyampaikan kepada para petugas untuk menerapkan prokes yang ketat, sehingga dengan begitu kesehatan tetap terjaga dan data kita peroleh,” terangnya.
Dalam proses pendataan ini, Maryadi meminta keluarga menunjukan Kartu keluarga (KK), selain itu memberikan data yang sebenarnya pada petugas yang datang.
“Artinya, ketika pada saat tanya jawab masyarakat dapat memberikan data yang benar tanpa membohong –bohongi. Kita optimis semua data keluarga akan kita dapat hingga 31 Mei 2021 nanti,” tutupnya. (Dex)