Kunker di Mempawah, Komisi V Kalbar Berikan Catatan Vaksinasi Covid-19

  • Whatsapp
Rombongan Komisi V DPRD Kalbar melakukan kunjungan kerja di Dinas Kesehatan Mempawah, Selasa (16/2/2021)

LensaKalbar – Rombongan Komisi V DPRD Provinsi Kalbar melaksanakan agenda kunjungan kerja ke Kabupaten Mempawah, Selasa (16/2/2021).

Kunker tersebut dilakukan dalam rangka melakukan monitoring pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada dua instansi, yakni Dinas Kesehatan Mempawah dan RSUD Rubini Mempawah.

Terdapat beberapa catatan yang diberikan oleh Komisi V dalam kunker tersebut.

Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Edy R Yacoub yang diwawancarai usai melakukan pertemuan di Dinkes Mempawah menyatakan, pihak pemerintah daerah harus lebih gencar dalam melakukan sosialisasi kepada segenap stakeholder, utamanya masyarakat agara serapan program vaksinasi Covid-19 dapat lebih maksimal lagi.

“Yang paling penting adalah sosialisasi dari berbagai pihak, supaya tidak ada lagi yang meragukan vaksin ini,” katanya.

Legislator Partai Golkar dari Dapil Singkawang-Bengkayang ini menilai, pemerintah daerah harus dapat meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 ini aman dan halal. Salah satu caranya, para petinggi daerah harus terlebih dahulu mencontohkan, telah menjalani vaksinasi, guna menambah lagi kepercayaan masyarakat.

“Maka itu perlu disosialisasikan bahwa vaksin ini halal, tidak berbahaya, karena sudah dikaji, diteliti dan seterusnya, jadi tinggal memperkuat masyarakat agar mereka tidak ragu-ragu. Makanya pertama yang mendapat vaksin itu dimulai oleh Pak Jokowi, presiden kita. Harusnya di daerah juga dimulai dari kepala daerahnya,” katanya.

Sebelumnya, Edy yang juga mantan Wakil Wali Kota Singkawang itu memandang, bahwa serapan program vaksinasi di Kabupaten Mempawah sudah berjalan sesuai tahapan, yakni dimulai dari tenaga kesehatan, dan pada gilirannya kepada masyarakat yang bakal direncanakan pada bulan Maret mendatang.

“Ada pengelompokan, tentu kita melihat rasio dari jumlah penduduk, siapa-siapa yang akan divaksin, pertama siapa, kedua siapa, kemudian siapa, kemudian nanti masyarakat umum yang akan mulai pada bulan Maret,” pungkasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *