Beranda Ekonomi Inflasi Kota Pontianak Diprediksi Naik 0,13 Persen

Inflasi Kota Pontianak Diprediksi Naik 0,13 Persen

LensaKalbar – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan memperkirakan akan terjadi inflasi menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Pasalnya daya beli masyarakat menurun drastis sehingga diprediksi bisa terjadi kenaikan dan juga tidak.

“Kita harapkan deflasi tidak anjlok, inflasi diperkirakan naik sekitar 0,13 persen. Kita harapkan normal-normal saja,” jelasnya usai rapat koordinasi High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak dalam rangka antisipasi inflasi menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah melalui video conference di Ruang Pontive Center, Rabu (8/4/2020).

Penurunan daya beli masyarakat, dinilainya berimbas pada menurunnya harga beberapa komoditas. Hal itu juga sebagai dampak dari himbauan social distancing untuk menekan penyebaran Covid-19. Seperti misalnya komoditas ayam dan daging sapi yang mengalami deflasi, karena sektor perhotelan, pariwisata, restoran dan rumah makan banyak yang menutup sementara usahanya. Sehingga konsumen sektor tersebut juga mengalami penurunan.

“Tentunya ini berdampak juga terhadap konsumsi komoditas ayam dan daging sapi,” imbuh Bahasan.

Terlebih harga ayam yang mengalami penurunan sehingga dapat merugikan para peternak ayam. Untuk itu, pihaknya tengah mencarikan solusi terhadap anjloknya harga ayam di pasaran. “Banyak karyawan yang terdampak akibat penurunan harga ayam tersebut,” terangnya.

Dia berharap pasokan gula pasir bisa segera masuk ke Kalbar. Keterbatasan stok gula pasir menyebabkan terjadinya lonjakan harga di pasaran. Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat dalam waktu dekat akan mengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kita berharap itu bisa secepatnya terealisasi, diperkirakan pertengahan April ini sudah bisa masuk,” ujarnya.

Sementara ketersediaan stok beras masih mencukupi. Ia menilai, penyediaan stok beras memang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Untuk itu, semua telah bekerja keras mulai dari jajaran camat hingga lurah untuk mengantar bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,” ungkap Bahasan.

Oleh sebab itu, dirinya berharap pihak terkait dan stakeholder selalu memantau ketersediaan komoditas tersebut. Dirinya menyebut, hingga saat ini indikasi gejolak harga belum terlihat. Namun diakuinya harga gula dan bawang mengalami kenaikan

Bahasan menyebut, untuk ketersediaan gas dan BBM berdasarkan keterangan dari Pertamina, tidak ada kendala. Bahkan menjelang Ramadan dan Idul Fitri dikatakannya tidak ada kondisi yang signifikan.

“Ketersediaan stok dari Pertamina bisa mencapai hingga Juli,” tuturnya. (LK1/jim/prokopim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here