Wagub Kalbar Tolak “Salam Siku” untuk Cegah Covid-19, Ini Alasannya…

  • Whatsapp
H Ria Norsan, Wakil Gubernur Kalbar

LensaKalbar – Salam siku saat ini menjadi tren di kalangan pejabat di seluruh dunia. Salam itu disebut sebagai pengganti jabat tangan. Tujuannya mencegah penyebaran virus Corona alias COVID-19.

Lingkungan Istana Kepresidenan juga mulai membudayakan salam itu. Ini sudah dipraktikkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan mantan Wapres Jusuf Kalla (JK).

Salam siku dilakukan saat keduanya bertemu Wapres Ma’ruf Amin di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (12/3/2020) lalu.

Menanggapi ihwal tersebut, Wakil Gubernur Kalbar, H Ria Norsan mengaku tidak setuju atau sependapat dengan contoh perilaku yang seperti itu. Sebab, agama Islam mengatakan, apabila seseorang berjabat tangan saling memaafkan dan ridha, maka gugurlah dosa-dosa dari jari-jemarinya.

“Saya heran lihat salam yang diperagakan Pak Yusuf Kalla dan Ibu Sri Mulyani. Sebaiknya jangan kita ikut salam pakai siku seperti itu. Kita sebagai orang Melayu diajarkan untuk mengedepankan sopan santun. Jadi, tindakan dan perbuatan yang dilakukan haruslah penuh adab,” tegasnya Wagub Kalbar saat menghadiri malam ramah tamah Pengurus MABM se-Kalbar di Rumah Dinas Bupati Mempawah, Jumat (13/3/2020).

Selain itu, Wagub mengatakan bahwa ia memahami situasi dan kondisi kekhawatiran serta kecemasan semua pihak terhadap penyebaran Covid-19 yang semakin masif. Namun, adab bersalaman menggunakan siku juga tidak mestinya dilakukan.

“Terlihat kurang santun dan bukan bagian dari kebiasaan masyarakat Indonesia khususnya orang Melayu. Jadi, salam siku seperti itu jangan kita ikuti,” tegas Wagub.

Olehkarenanya, Wagub menyarankan masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan mendisiplinkan diri untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai lamgkah pencegahan Covid-19. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *