Lokakarya Mini Lintas Sektoral, Upaya Tingkatkan Sinergitas dan Peran Lintas Sektor

  • Whatsapp
Lokakarya Mini Lintas Sektoral Puskesmas Emparu, Kecamatan Dedai, Rabu (18/12/2019). FOTO: Dinas Kesehatan Sintang For LensaKalbar.co.id

LensaKalbar –  Membangun kesehatan adalah salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Namun, bukanlah tanggungjawab sepenuhnya kepada instansi kesehatan seperti, puskesmas atau rumah sakit. Tetapi, tanggungjawab bersama secara kolektif semua elemen, baik yang memiliki keterkaitan langsung maupun tidak, karena kesehatan memiliki relasi dan dampak besar pada semua sektor, seperti ekonomi, pendidikan, sosial dan sebagainya.

Masalah kesehatan di Kabupaten Sintang ini begitu kompleks, baik dari sistem penerapannya maupun dari pola hidup masyarakat itu sendiri, namun memang unsur gaya hidup masyarakat inilah yang sangat serius disoroti, karena akan menjadi percuma jika pemerintah, instansi kesehatan menjalankan sistem dan program kesehatan yang profesional dan bermutu tanpa di imbangi respon dari masyarakat itu sendiri sebagai pelaku dan obyek untuk berprilaku hidup bersih dan sehat, yaitu melalui paradigma sehat.

Tentu dalam menyikapi dan merespon permasalahan kesehatan harus keterlibatan semua pihak, semua elemen dan unsur terkait untuk bergandengan tangan, memperbaiki sistem dan merubah pola hidup sehat dimasyarakat, sehingga apa yang dicita-citakan bangsa dapat terwujud.

Rabu (18/12/2019), Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harrysinto Linoh membuka kegiatan Lokakarya Mini Lintas Sektor UPTD Puskesmas Emparu, Kecamatan Dedai.

Lokakarya mini lintas sektoral, menurutnya, salah satu ruang membangun komitmen, menyatukan misi ditingkatan pemanku kepentingan, camat sebagai pemerintah kecamatan, kepala desa sebagai representasi masyarakat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan Puskesmas Emparu sebagai instasi kesehatan untuk sama-sama bersinergi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Karena kesehatan milik semua orang tanpa melihat siapapun dia,” kata Kadinkes Sintang, Harrysinto Linoh, kepada Lensakalbar.co.id.

Lokakarya mini lintas Puskesmas Emparu, kata Sinto, sebagai forum untuk mengevaluasi program puskesmas, permasalahan atau kendala yang dihadapi, capaian program yang mengacu pada standar Dinas Kesehatan Sintang, dan rencana program tahun 2020.

Ada beberapa kendala yang masih menjamur di dunia kesehatan Kabupaten Sintang. Salah satunya adalah geografis Sintang. Sebab menurut Sinto, banyak masyarakat yang masih jauh dari dusun untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Ditambah lagi dengan kondisi infrastruktur yang masih belum mendukung, sehingga membuat masyarakat kesulitan akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Contoh di Puskesmas Emparu. Untuk angka Pernakes dan Imunisasi masih belum mencapai target di tahun ini. Sebab, ungkap Sinto, angka Pernakes baru mencapai 55,2 persen. Sementara, Imunisasi rerata-nya  baru 50 persen. Tentunya kondisi ini harus menjadi perhatian serius oleh semua pihak. Tidak hanya intansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan Puskesmas.

Sebab, sambung Sinto, ada beberapa faktor penyebabnya, salah satunya adalah faktor dari masyarakat dan ketersedian petugas.

“Yang pastinya puskesmas harus lebih aktif jemput bola dan tingkatkan koordinasi dengan muspika, aparat desa hingga ke dusun,” pungkasnya. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *