Pasca Perampokan dan ‘Drone’ di Emparu, Kamtibmas Terancam Tak Kondusif?

  • Whatsapp
Ilustrasi

LensaKalbar – Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Desa Emparu, Kecamatan Dedai terancam tak kondusif. Pasalnya, sampai hari ini, Senin (25/11/2019) Kepolisian Resor (Polres) Sintang dan jajarannya belum berhasil mengungkap komplotan perampok bersajam di wilayah itu.

Kondisi tersebut tentunya membuat masyarakat setempat merasa was-was dan khawatir akan ihwal serupa terulang kembali. Apalagi, setakat ini masyarakat dihebohkan soal adanya informasi pesawat tanpa awak (drone) yang diduga sebagai alat untuk memantau rumah warga setempat.

Keresahan warga di Desa Emparu, Kecamatan Dedai itupun dibenarkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Ediyanto.

“Iya, sudah tiga Minggu terakhir ini masyarakat kita resah. Apalagi dengan drone, karena warga khwatir digunakan sebagai alat kejahatan untuk memantau rumah warga setempat,” kata Ediyanto, Senin (25/11/2019).

Berdasarkan informasi dari warganya, Edi mengaku belum lama ini pernah ada warga melihat 4 unit drone sedang diterbangkan. “Kejadiannya sekitar seminggu lalu. Rerata drone yang dilihat warga terlihat memantau rumah yang tergolong ekonomi mampu,” ceritanya.

Keresahan warga soal drone tersebut, sambung Ediyanto, tentunya tidak terlepas dari kasus perampokan bersajam di Desa Emparu, Kecamatan Dedai. Dimana, sejumlah toko dan beberapa rumah warga dibongkar, dan kehilangan sejumlah uang hingga puluhan juta rupiah.

“Di Emparu ada beberapa toko dan rumah warga yang dibongkar,” ucapnya.

Kapolsek Dedai, Iptu Djoni Anwar Seknum membenarkan ihwal keresahan warganya soal drone. Namun, setelah diselidiki oleh pihak kepolisian tidak ditemukannya drone tersebut.

“Masalah drone sampai saat ini belum ada ditemukan baik oleh aparat kepolisian maupun masyarakat, tetapi patroli dan penyuluhan tetap dan terus dilakukan kepolisian,” katanya.

Terkait belum terungkapnya kasus perampokan di Desa Emparu itu, kata Kapolsek, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap pelakunya.

“Satreskrim Polsek Dedai dan Polres masih melakukan penyelidikan,” tutupnya.

Terpisah, Kapolres Sintang, AKBP Adhe Hariadi menegaskan bahwa pihaknya sampai saat ini masih berusaha melakukan pengejaran terhadap komplotan perampokan tersebut.

“Masih dalam penyelidikan kita. Dan ini menjadi atensi saya untuk jajaran agar segera menangkap pelakunya,”  tegasnya.

Terkait soal drone, ungkap Kapolres, sampai saat ini belum ada warga yang membuat laporan resmi ke pihak kepolisian. Informasi yang beredar baru sebatas “katanya dan katanya”.

Kendati demikian, Kapolres memastikan akan turun ke desa tersebut guna melihat situasi Kamtibmas di sana. “Nanti saya akan turun ke sana,” pungkasnya. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *