Muda: Dari Sampah Bisa jadi Berkah

  • Whatsapp

LensaKalbar – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengapresiasi Pemerintah Desa Parit Baru Kecamatan Sungai Raya atas pembentukan Bank Sampah Maju Bersama di tingkat desa.

Menurutnya, bank sampah merupakan upaya percepatan dan inovasi yang baik yang dilakukan pemerintah desa. Mengoptimalkan program Bank Sampah, untuk itu diperlukan dukungan semua pihak.

“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah pelopor Bank Sampah di Kubu Raya. Untuk itu kita mengajak setiap desa juga bisa membentuk Bank Sampah ini dan saya mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah. Sehingga sampah dapat dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat. Bagaimana caranya agar dari sampah ini bisa menjadi berkah. Bahkan jika tabungan dari sampah ini sudah banyak, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bisa  memprogramkan umrah untuk yang muslim,” ungkap Bupati Muda saat menghadiri peluncuran Bank Sampah Maju Bahagia melalui kegiatan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Gedung Serba Guna Masjid Al-Muhajirin Pondok Indah Lestari, Senin (2/9/2019).

Bupati Muda menuturkan, peluncuran Bank Sampah Maju Bahagia yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya bekerja sama dengan Pemerintah Desa Parit Baru ini hendaknya bisa membawa masyarakat berfikir mendarat, sehingga tidak diawang-awang atau ngambang, tapi harus tepat pada titik koordinat yang harus dituju dan di capai.

“Saya sering bilang kepada teman-teman Kepala Satuan Kerja Parangkat Daerah (SKPD) yang ada, sudah cukuplah kita ini sering melakukan wacana-wacana, diskusi-diskusi yang sifatnya hanya mengawang-ngawang, namun yang terpenting adalah bagaimana program yang akan dijalankan ini harus langsung mendarat pada subtansinya dan kita harus kejar solusi dan masalah itu supaya kita bisa dapatkan itu dengan  bagaimana mengaktifkan semua elemen dan komponen dari birokrasi sampai ke level bawah (Desa-desa),” tuturnya.

Bupati Muda memaparkan, Pemeritah Kabupaten Kubu Raya terus berusaha apa yang menjadi kebijakan strategi ini harus ada langkah percepatan, yang harus dikejar saat ini adalah percepatan-percepatan, karena untuk urusan bangun membangun siapapun bisa untuk melakukan itu, namun yang paling terpenting adalah bagaiman pembangunan yang dilakukan itu bisa cepat, adil dan menyelesaikan solusi yang langsung pada persoalan yang dihadapi masyarakat.

“Satu diantara banyak persoalan besar di daerah kita termasuk di Kalimantan Barat ini adalah persoalan derajat kesehatan masyarakat, karena persoalan ini merupakan yang paling terdepan yang harus kita selesaikan dengan cepat dan adil. Jika kita tidak mengejar menyelesaikan masalah ini, maka derajat kesehatan kita tidak akan mampu menciptakan manusi-manusia yang unggul. Makanya problem kesehatan ini merupakan hal-hal yang perlu digerakan bersama, makanya konsep kita adalah konsep gerakan,” paparnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Parit Baru, Musa Abdul Hamid mengajak ketua RT dan RW untuk bekerja sama dalam mengelola bank sampah di Desa Parit Baru. Jika selama ini bank sampah hanya buka di hari Sabtu dan Minggu, dirinya berharap ke depan bank sampah akan buka dari Senin hingga Sabtu.

Karena penyumbang sampah terbesar di Kubu Raya salah satunya adalah Desa Parit Baru, namun sampai saat ini Bank Sampah yang ada di Desa Parit Baru masih terkendala transportasi. Karena itu, ke depannya pihaknya berupaya menganggarkan pembelian sepeda motor untuk operasional bank sampah.

“Kita harapkan pengelola bank sampah ke depannya bisa berkeliling setiap hari mengumpulkan sampah yang bisa dimanfaatkan untuk dijual kembali,” kata Musa.

Musa meminta pengurus RT dan RW untuk terus bersinergi. Sehingga bank sampah semakin dikenal. Bahkan dirinya berharap program bank sampah jauh lebih dikenal daripada sosok Desa Parit Baru.

“Kerja sama harus kita tingkatkan. Ketua RT boleh menjadi agen dari bank sampah di RT masing-masing,” pungkasnya. (Humpro)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *