Peserta PKTKP Diminta Amalkan Tiga Hal Ini

  • Whatsapp

LensaKalbar – Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah, H Ismail membuka kegiatan pelatihan berbasis kompetensi program PKTKP gelombang ke-4, Selasa (13/8/2019) di UPTD LLK UKM Kabupaten Mempawah.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan ini, karena kita tahu pemerintah saat ini sangat fokus pada pembangunan desa. Dengan Undang-Undang Nomor 6 dan berangkat dari pembangunan desa itulah yang juga menjadi indikator keberhasilan pembangunan Kabupaten, Provinsi dan Pusat,” ucap Ismail di awal sambutannya membuka kegiatan pelatihan.

Lanjut Ismail, pembangunan dari desa merupakan pembangunan yang sangat strategis, untuk itu pemerintah pusat telah menggelontorkan dana yang cukup besar.

“Untuk tahun 2019 ini, Kabupaten Mempawah mendapatkan ADD sebesar Rp65 Milyar untuk 60 desa yang tersebar di Kabupaten Mempawah. Ini dimaksudkan agar konsep pembangunan di desa ini benar-benar dapat menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat desa,” ujar Ismail.

Selain itu, Ismail sangat mengapresiasi 3 kepala desa yang telah bekerjasama dengan Disperidagnaker dalam mengadakan pelatihan berbasis kompetensi ini. Sebab, sebaik apapun program yang ada di desa tanpa didukung oleh SDM dan tenaga yang trampil, itu sama saja sia-sia.

“Dana dan program yang ada tidak akan dapat mencapai sasaran yang diinginkan, baik oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, Pemerintahan Desa maupun dari masyarakat itu sendiri,” ucapnya.

Karena itu, kata dia, sangat perlu dan sejalan konsep pembangunan nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, yakni lebih memfokuskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) trampil yang bisa menggerakan potensi-potensi yang ada di desa.

“Saya berharap setelah selesai pelatihan ini ada 3 hal yang harus dicapai dan diamalkan. Seperti para peserta mendapatkan perubahan pengetahuan atau Knowledge, bertambahnya skill atau ketrampilan yang didapat, dan merubah sikap pribadi seseorang (attitude),” katanya.

Olehkarenanya, Ismail berharap dari sikap yang santai akan menjadi responsip terhadap peluang- peluang usaha yang ada di desanya. Apabila pelatihan ini selesai, harus segera di format lanjutannya.

“Misalnya, nanti akan kita petakan lulusan dari komputer atau ngelas berapa orang, nanti akan diarahkan oleh kepala desa, sehingga tenaga-tenaga ini bisa dilatih dan dimanfaatkan. Kita dorong agar mereka betul-betul menjadi pioner pembangunan di desanya masing-masing,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD LLK UKM Disperindagnaker Kabupaten Mempawah, Teguh Dewantoro, mengatakan bahwa tujuan pelatihan berbasis kompetensi ini adalah agar tersedianya tenaga kerja yang kompeten dan profesional untuk dapat bersaing dipasar kerja untuk dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia dan terwujudnya peningkatan kualitas dan peningkatan pendapatan tenaga kerja.

“Peserta pelatihan berasal dari masyarakat umum dan tenaga kerja pencari kerja, terdiri dari kurang lebih 90 peserta. Dengan tenaga pelatih yang disampaikan oleh instruktur dari LLK-UKM Disperindagnaker, maupun dari tenaga profesional atau outsourching,” ungkapnya.

Teguh menambahkan, untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta pelatihan, maka pada akhir pelatihan akan diadakan test akhir yang berupa teori dan praktek yang dilaksanakan pada kejuruan masing-masing.

“Bagi peserta yang dinyatakan lulus akan diberikan sertifikat pelatihan, baik itu sertifikat yang dikeluarkan dari LLK, maupun sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Pelatihan (BNSP),” pungkasnya. (Humpro)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *