Filipina Tertarik Aloevera Pontianak

  • Whatsapp

LensaKalbar – Dorecita Delima, Regional Director, DTI Region 12, delegasi Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Phillipines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) asal Filipina, mengaku tertarik dengan aloevera atau lidah buaya. Rombongan delegasi asal Mindanao, Filipina ini juga berkunjung ke Aloevera Center milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.

“Kami tertarik untuk melihat langsung Aloevera Center sebab kami tidak memiliki industri aloevera di Mindanao,” ujarnya saat mengunjungi UMKM Center, Jumat (21/6/2019).

Diakuinya, di negaranya memang banyak industri tetapi belum ada industri aloevera. Tanaman aloevera juga ada yang menanam tetapi belum ada pengolahan untuk menjadi produk turunan, seperti minuman, shampo dan produk lainnya.

“Kami ada membeli beberapa produk aloevera untuk kami bawa ke negara kami,” sebut Dorecita.

Selain aloevera center, rombongan juga berkunjung ke Tugu Khatulistiwa. Diakuinya, ini adalah kunjungan pertamanya ke Tugu Khatulistiwa dan Kota Pontianak.

“Kami senang melihat masyarakat di sini karena kita terlihat sama,  kita saling bertukar informasi, kita saling mengenal budaya satu sama lainnya,” ungkapnya.

Menurutnya, kunjungan delegasi Filipina ke Pontianak untuk menjajaki potensi-potensi yang dimiliki, baik itu dari budaya, industri, dan mungkin investasi yang bisa diboyong ke negaranya.

“Kami senang bertemu orang-orang di sini,” tuturnya.

Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Hidayati menjelaskan, kunjungan BIMP-EAGA,khususnya delegasi Filipina, untuk melihat langsung industri aloevera.

Selain aloevera, pihaknya juga memperkenalkan produk-produk unggulan yang dimiliki Kota Pontianak. Sebagai tindak lanjut kunjungan ini, antara kedua belah pihak akan melakukan perjanjian kerjasama.

“Tadi sudah ada penawaran dari BIMP-EAGA untuk kita mengajukan proposal untuk produk-produk yang mungkin bisa dilakukan kerjasama,” terangnya.

Rombongan juga mengunjungi UMKM Center untuk melihat display produk-produk UKM yang ada di gedung itu. Termasuk diantaranya berbagai macam tenun corak insang, kerajinan tangan dari keladi air.

“Itu juga potensi untuk kita lakukan kerjasama,” imbuhnya. (Nrt/Humpro)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *