Percepat Pembangunan PLBN Sungai Kelik dan Jagoi Babang

  • Whatsapp
H Ria Norsan, Wakil Gubernur Kalbar

LensaKalbar – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Fasilitas Pemerintah Provinsi Kalbar Dalam Pengalihan dan Penghapusan Aset (BMN/BMD) dalam Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sungai Kelik Kabupaten Sintang dan PLBN Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang, Jumat (14/6/2019).

Rakor tersebut seiring dikeluarkannya Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019 pada tanggal 17 Januari 2019 Tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan mengatakan, dengan adanya Inpres Nomor 1 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan PLBN Pemerintah Provinsi Kalbar mendukung upaya percepatan pembangunan tersebut.

“Pada dasarnya pemerintah Provinsi Kalbar siap mendukung rencana BNPP untuk membangun kawasan PLBN Jagoi Babang dan PLBN Sungai Kelik. Penghapusan Aset akan dilakukan terhadap seluruh Aset milik Pemprov Kalbar baik berupa bangunan dan infrastuktur jalan yang terkena dampak pembangunan PLBN, serta Pemerintah Provinsi Kalbar akan segera menghapus aset yang terkena dampak pembangunan master plan pembangunan PLBN,” ungkap Wagub Kalbar.

Sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Kalbar, kata dia, pihaknya telah melaksanakan rapat bersama dengan berbagai intansi yaitu, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalbar, Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalbar, Biro Pemerintah Setda Provinsi Kalbar, Biro Pengelolaan Aset Setda Provinsi Kalbar, beberapa waktu lalu.

Untuk kebutuhan personil yang dibutuhkan oleh BNPP,  tambah dia, Pemerintah Provinsi Kalbar bersedia menyiapkan tenaga teknis yang dibutuhkan.

“Kebutuhan Personil kita siap, tapi alangkah bagusnya kebutuhan personil itu diambil dari setempat, misalnya kebutuhan personil PLBN Aruk, diambil dari Kabupaten Sambas supaya tidak jauh dari asalnya. Kalo diambil dari Provinsi bolak balik ke sana, kadang-kadang minta pindah lagi ke provinsi, nanti kita pusing lagi. Dan kita pemerintah Provinsi siap untuk memfasilitasi,” katanya.

Lanjutnya, untuk saat ini PLBN di Kalbar ada lima dan tiga PLBN sudah dibangun, tinggal dua PLBN yang belum dibangun yaitu Jagoi Babang dan Sungai Kelik. Harapanya dengan pintu batas negara Indonesia dengan negara tetangga di Malaysia yang sudah bagus bisa membangkitkan perekonomian di perbatasan terutama di provinsi Kalbar.

“Tiga PLBN sekarang sudah bagus seperti di PLBN Entikong tadinya belum bagus sekarang sudah bagus sekali, sekarang banyak warga Malaysia berfoto ditempat kita kalo dulu sebaliknya. Kemudian PLBN Aruk sudah bagus dan warga dari Singkawang, Sambas pergi ke Kuching melewati Aruk. Dan yang ketiga PLBN Badau sudah bagus, tinggal yang sekarang ini dua PLBN yang belum bangun Jagoi Babang dan Sungai Kelik tahun ini lah mulai pembangunannya, mudah-mudahan bisa meningkatkan perekonimian perbatasan,” katanya. (Nrt/Humpro)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *