Disebut Pemimpin yang Sukses, Muda Mahendrawan Bilang “Belum”!

  • Whatsapp
Muda Mahendrawan

LensaKalbar – Sejatinya seorang pemimpin baru dapat dikatakan sukses apabila sudah memenuhi hajat hidup orang banyak.

Ihwal tersebut diungkapkan langsung oleh Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan. Di mana, dirinya belum mengaku sukses menjadi seorang pemimpin. Lantaran masih banyak pekerjaan rumah (PR), khususnya di Kabupaten Kubu Raya yang saat ini dalam masa pemerintahannya.

Menjadi kali kedua sebagai Bupati Kubu Raya, ungkap Muda, bukanlah sebuah tolak ukur dirinya untuk dikatakan sebagai seorang yang sukses. Tapi ada beberapa indikator yang mesti dipenuhi untuk mengukur kesuksesan seorang pemimpin.

Salah satunya adalah, angka anak putus sekolah di Kabupaten Kubu Raya semakin berkurang, tidak adanya angka kematian ibu meninggal karena melahirkan, angka anak kurang gizi semakin sedikit, angka pengangguran semakin sedikit, dan angka anak-anak terjerumus ke hal-hal negatif semakin sedikit.

“Ada teman-teman ketemu dengan saya, mereka bilang ‘Pak Muda sudah jadi orang sukses’. Saya jawab ‘Belum’. Karena beberapa indikator itu belum dapat saya tuntaskan,” ungkap Bupati Kubu Raya, Mudah Mahendrawan, Kamis (6/6/2019).

Keberhasilan seorang pemimpin, menurut Muda,  bukan jabatan dan segala hal yang terlihat dari luar. Sebab sering kali penilaian kesuksesan saat memimpin berangkat dari ketidakjujuran.

Olehkarenanya, kata Muda, seorang pemimpin tak akan terlihat sukses saat sedang memimpin. Tapi ketika sudah tidak memimpin.

“Di saat tidak ada jabatan, barulah tahu apakah seorang pemimpin itu benar atau salah, tepa atau tidaknya, dan sukses atau tidaknya. Itulah baru akan dirasakan dan diketahui dan layak di sebut sebagai seorang yang sukses,” sebut orang nomor satu di Kabupaten Kubu Raya ini.

Olehkarenanya, Muda mengajak semua pihak khususnya seluruh aparatur dan perangkat daerah untuk berpikir jauh ke depan menembus zaman.

“Semua pihak harus berpikir ketika sudah tidak lagi memimpin. Barulah itu mengukur dan baru terlihat apakah benar langkah dan pemikiran keberpihakan kita. Dan apa yang kita lakukan itu menjadi amal dan inilah yang kita harapkan bersama-sama,” tutupnya. (Nsr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *