Diguyur Hujan, Warga Kayan Hilir Tetap Antri Dapatkan Harga HET Elpiji Melon

  • Whatsapp
Heriyanto satu di antara warga Dusun Mentawak Permai, Desa Niaga, Kecamatan Kayan Hilir senang mendapatkan elpiji melon dengan harga HET, Kamis (20/12/2018), di halaman Mapolsek Kayan Hilir

LensaKalbar – Meski diguyur hujan. Ratusan warga Desa Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, rela mengantri panjang untuk membeli gas elpiji melon subsidi dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), Kamis (201/12/2018), di halaman Mapolsek Kayan Hilir.

Warga setempat mengaku bersyukur dengan adanya operasi pasar yang menjual gas elpiji melon dengan harga HET. Selama ini, warga membeli elpiji melon dengan harga Rp35-40 ribu pertabung.

Bacaan Lainnya

“Kita bersyukur sekali ya. Karena operasi pasar gas elpiji ini sangat membantu kita. Apalagi ini sudah mendekati perayaan Natal,” kata Heriyanto, warga Dusun Mentawak Permai, Desa Niaga, Kecamatan Kayan Hilir.

 

Dalam kegiatan operasi pasar ini, ungkap Heriyanto, warga dapat membeli gas elpiji melon dengan harga Rp18 ribu pertabung.  Satu Kepala Keluarga (KK) mendapatkan jatah dua tabung.

“Artinya, satu KK dijatah dua tabung gas elpiji melon. Hargnya Rp18 ribu pertabung.  Meskipun hanya dua tabung, kita sangat bersyukur mendapatkan harga HET. Selama ini kita selalu membeli dengan harga dua kali lipat,” tuturnya.

Pangkalan ada jual. Tetapi, kata Heriyanto, warga setempat sering tidak kebagian.  “Pangkalan jual dengan harga Rp20 ribu pertabung. Tetapi kita masyarakat kecil sering tidak kebagian. Karena ada oknum pengecer yang membeli dengan jumlah banyak di pangkalan,” sebutnya.

Olehkarenanya, Heriyanto berharap kegiatan operasi pasar ini dapat terus dilakukan di Kecamatan Kayan Hilir. “Paling tidak tiga bulan sekali ada operasi pasa gas elpiji dengan harga HET,” harapnya.

Seperti diketahui, operasi pasar gas elpiji melon itupun dilaksanakan oleh pihak Pertamina yang bekerjasama dengan  agen PT Kapuas Melawi Indah (KMI) Sintang.  Operasi pasar itupun berlangsung di halaman Mapolsek Kayan Hilir.

Pantauan dilapangan, warga setempat terlihat antusias menyambut kegiatan itu. Apalagi Pertamina dan agen PT Kapuas Melawi Indah (KMI) menjual harga gas elpiji melon dengan harga HET yakni, Rp18 ribu pertabungnya.

Sales Eksekutif Elpiji Wilayah VI, Herdiansyah mengatakan dalam kegiatan Operasi Pasar (OP). Pihaknya menyediakan 560 tabung gas elpiji melon.  Kemudian, ada 200 Kepala Keluarga (KK) yang terdata dalam kegiatan operasi pasar itu.

“Bagi masyarakat yang ingin menukarkan gas harus membawa identitas berupa Kartu Keluarga (KK) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP). Satu KK maksimal membeli dua tabung gas elpiji melon. Lebih dari itu tidak dilayani,” ungkap Herdiansyah.

Selain harus membawa KK,  warga setempat juga diminta kesediaanya untuk mencelupkan salah satu jarinya ke dalam tinta. Langkah ini dilakukan agar tidak ada oknum yang membeli dengan jumlah yang banyak.

“Kalau ada tanda tinta. Artinya warga itu sudah membeli gas elpiji melon. Ini lebih memudahkan kita untuk memantaunya. Lagi pula tujuan operasi pasar ini untuk membantu warga menekan harga jual gas elpiji melon,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Direktur PT Kapuas Melawi Indah, Tuti Suryati megatakan bahwa kegiatan operasi pasar ini betujuan untuk menekan harga jual di Kecamatan Kayan Hilir. Selama ini, warga harus membeli elpiji dengan harga Rp35-40 ribu pertabung. Padahal, harga HET pangkalan di Kecamatan Kayan Hilir Rp20 ribu pertabung.

“Nah, dengan adanya operasi pasar ini. Kita membantu warga kecil yang tidak pernah mendapatkan harga jual elpiji melon dengan harga HET yakni, Rp18 ribu pertabungnya,” unkapnya.

Operasi  pasar yang dilakukannya tersebut, kata Tuti, tidak hanya dilakukan di Kecamatan Kayan Hilir saja. Sebelumnya, sudah ada dua titik kecamatan yang dilakukan operasi pasar oleh pihaknya dan pertamina.

“PT Kapuas Melawi Indah mendapat jatah empat titik melakukan operasi pasar dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru.  Dua titik sudah kita lakukan. Nah, di Kecamatan Kayan Hilir ini merupakan titik ketiga operasi pasar kita. Untuk titik keempat masih kita pikirkan akan digelar di kecamatan mana,” tutupnya. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *