Pondok Pesantren Nurul Furqon Cetak Generasi Qurani

  • Whatsapp
Ustad H Syamsuddin Husein Al-hafizh

LensaKalbar – Pondok Pesantren Nurul Furqon tak banyak yang mengenalnya. Lokasinya memang agak terpencil. Masuk dari jalan Parit  Husin, Punggur Kecil, Sungai Kakap, Kubu Raya  sektar 1,5 Km.

Ada bangunan permanen dua lantai. Tempat menimba ilmu sekaligus bermukim bagi mereka yang dari luar kota.

Ustad H Syamsuddin Husein Al-hafizh yang mempelopori. Pria yang murah senyum ini usai mengenyam pendidikan di Pulau Jawa dan Arab Saudi ingin berbagi ilmu di tanah kelahirannya.

“Tempat inilah awalnya saya merintis. Malam hari saya memberikan tausyiah kepada mereka yang datang. Awalnya satu dua orang. Namun akhirnya cukup hanyak,” kata Syamsuddin.

Pendalaman ilmu agama diberikan kepada mereka yang hadir. Tak mengenal usia. Tua dan muda. Pria atau wanita. Selalu mengikuti pengajian yang dia berikan secara rutin.

Lama kelamaan tempat tinggalnya semakin sempit. Apalagi ada anak luar kota yang datang untuk mondok. “Mereka belajar di rumah. Sekaligus juga tempat tinggal walaupun terasa sempil,” ujar Syambudin.

Apa yang dilakukan pria kelahiran tahun 1970 ini cukup membuahkan hasil. Empat santrinya
hafal 30 juzz Al-Quran. Ada juga yang hafal 10, 15 dan 20 juzz.

Mereka yang datang tidak hanya dari desa sekilar. Ada dari kabupaten lain bahkan dari Kalimaman Tengah. Capaian menghafal AlQuran ini benar-benar menjadl memotivasi Syamsudin untuk terus mengajari santrinya.

Keberhasilan Pondok Pesantren Nurul Furqon menghasilkan hafizh-hafizh Al-Quran barulah sebuah permulaan. Syamsuddin masih merasa  kasihan melihat anak asuhnya mengikuti sekolah formal yang cukup jauh dari tempatnya bermukim.

Syamsudin pun berpikir bagaimana menjadikan pondok pesantrennya juga sekolah formal. Usaha ini pun dirintisnya. Dua tahun lalu dicetuskan ide mendirikan SMP Terpadu Alquran Nurul Furqon. Sckolah ini memadukan pendidikan formal dan pendalaman Agama Islam. Pelajaran formal mengadopsi kurikulum nasional seperti sekolah secard umumnya. Guruguru mcmanfaatkan jaea para pendidik yang add disekitamya.

Sedangkan pendalaman agama dam hafdlan Alquran dilakukan Ustad byamwdin dan alumni pondok pcsamren. Tahun panama proses belajar mengajar sudah berlangsung pada tahun ajaran 2018 – 2019. Bangunan dua lamai dieulap menjadi tempat proses beldjar mengdjar. Ladi alas menjadl mang kalas. Lantai hawah dmigunakzm sebagai aula pertemuan, pengajian dan sekahgus tempat shalat.

Pesantren Nurul Furqon juga menjadi tempat berkumpulnya masyardkat. Mereka berdatangan dariberbagaitempatuntukmendapalkan kajian kitdb kuning yang diherikan pada malam hari. Kondisi ini membuat suasana kawasan Parit Husin tak pemah sepi. (Nsr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *