
LensaKalbar – Keberadaan pondok pesantren maupun tempat untuk menimba ilmu agama yang lainnya dinilai sangat diperlukan, sebagai langkah utama dalam membentuk generasi umat yang relegius, sehingga menjadi pendukung dalam visi dan misi Pemerintah Kabupaten Sintang saat ini yakni “Membentuk Masyatakat Kabupaten Sintang yang Religius”.
“Saya takjub, saya pikir ini mukjizat sekali ya. Sebab, dulu di tahun 2009 ini panti Asuhan At-Taubah 60, sekarang sudah berubah menjadi luar biasa seperti ini. Untuk itulah saya sangat mengapresiasi sekali karena Ponpes ini pastinya sebagai pendukung untuk membentuk umat yang religius sesuai visi dan misi kita pemerintah daerah,” kata Bupati Sintang, Jarot Winarno saat meresmikan Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an, Sabtu (13/10/2018) di Komplek BTN Cipta Mandiri I, Kelurahan Sengkuang, Kecamatan Sintang.
Menurut Jarot, keberadaan pondok pesantren Hamaltul Qur’an ini nantinya bisa menjadi solusi untuk kebutuhan dai-dai khususnya di daerah pedalaman di Kabupaten Sintang. Sebab karena memang menjadi permasalah selama ini bagi umat muslim pedalaman adalah kurangnya dai sebagai pembimbing dalam bidang agama.
“Inilah terus menjadi problem kita khususnya umat muslim di pedalaman belum adanya pembimbing atau dai-dai yang mengajarakan ilmu agama, kalau di kota sendiri kita cukup banyak, sehingga dengan perkembangan Ponpes yang ada di Kabupaten Sintang salah satunya Ponpes Hamalatul Qur’an ini bisa mencetak dai-dai nantinya,” ungkap Jarot.
Sementara itu, Kepala Sekolah Ponpes Hamalatul Qur’an Ustadz Andi mengatakan bahwa sebelumnya ponpes ini dahulu adalah sebuah yayasan dan panti asuhan At-Taubah 60. Namun seiring berjalannya waktu berubah menjadi Ponpes Hamaltul Qur’an atas kesepakatan para pengurus yayasan sejak juli 2017 lalu.
“Di tengah-tengah perjalanan terjadi kendala masalah dana, pendanaan anak-anak bagaimana, siapa yang menanggung hidup mereka di pondok. Akhirnya di limpahkanlah masalah pembiayaan ini ke yayasan Al Imam Al Safi’i yang pendirinya ada hadir di tempat ini, dan juga untuk biaya pembangunan Ponpes ini dari warga BTN Cipta Mandiri dan donator lainya yang enggan si sebutkan namanya,”kata Ustadz Andi.
Kedepan, kata Ustadz Andi, Ponpes Hamalatul Qur’an akan mampu mencetak dai-dai yang menguasai syariat dan lainnya, sehingga nanti setelah mereka menyelesaikan pendidikan di Ponpes ini bisa menjadi pembimbing atau guru dalam bidang agama baik itu sebagai imam, khotib, dan guru TPA di daerah pedalaman.
“Alhamdulillah santri-santir kita ada yang dari kabupaten melawi, balai karangan, sambas, mempawah, pontianak dan dari kecamatan-kecamatan yang di Kabupaten Sintang ini. Untuk jumlah santri saat ini putra 27 orang dan putri 7 orang jadi total 34 orang. Sementara tenaga pengajar ada 4 ustadz dan 2 Ustadzah,” jelas Ustadz Andi. (Dex)