Beranda Headline Kasus Pemukulan Lima Siswa SDN 18, Melkianus: Anak Bandel Bukan Dididik dengan...

Kasus Pemukulan Lima Siswa SDN 18, Melkianus: Anak Bandel Bukan Dididik dengan Kekerasan

Sekertaris Komisi C DPRD Sintang, Melkianus

LensaKalbar – Sebandel-bandelnya anak yang duduk di Sekolah Dasar (SD) wajib mendapatkan perlakuan yang layak dari seorang guru. Salah, jika anak bandel diperlakukan dengan cara kekerasan, karena itu bukan contoh yang baik dalam mendidik seorang anak.

“Kalau menurut kami, ketika anak didik melakukan hal-hal tidak wajar, para dewan guru supaya bijak dalam memberikan perlakukan. Salah kalau diperlakukan dengan kekerasan,” kata Sekertaris Komisi C DPRD Sintang, Melkianus, saat ditemui di ruang rapat Paripurna DPRD Sintang,  Rabu (26/09/2018).

Begitu juga dengan kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 18, Kelurahan Kampung Ladang, Kecamatan Sintang, sangat disayangkan sekali hak tersebut bisa terjadi. Apalagi, ada lima anak yang menjadi korban kekerasan itu.

“Kita sangat prihatin dan menyangkan tindakan Kepsek SDN 18 itu. Karana cara mendidik anak yang melakukan kesalahan bukan dengan cara kekerasan. Tetapi bijak dalam mendidik,” ungkap Melkianus.

Olehkarenanya, Melkianus meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sintang untuk segera melakukan evakuasi terhadap Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 18.

“Dinas harus segera melakukan evakuasi terhadap kepala sekolahnya,” katanya.

Menurut Melkianus, Disdikbud Sintang harus menyelesaikan persoalan ini hingga tuntas. Sehingga anak-anak didik kita tidak ada yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru.

“Saya rasa langkah pertama diselesaikan secara kekeluargaan terlebih dahulu. Kedua oknum kepala sekolah itu harus diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. Karena akibat dari tindakanya merugikan lima orang anak yang ada di sekolah itu. Sanksi jelas harus ada,” katanya.

Melkianus mengatakan bahwa Komisi C DPRD Kabupaten Sintang siap menerima kedatangan orangtua kelima korban kekerasan yang dilakukan kepala sekolah tersebut. “Kita siap, kalau ada orangtua korban yang datang ke DPRD. Nah, nabtinya Disdikbud Sintang juga akan kita panggil untuk melihat sejauh mana persoalan ini berjalan,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar mengatakan belum tahu persis motif kekerasan yang dilakukan kepala sekolah SDN 18. Apakah kasus ini disebabkan oleh anak didiknya yang bandel atau tidak.

“Makanya pengawas kami kirim ke sekolah tersebut agar mengetahui secara persis permasalahannya,” ungkap Lindra. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here