Beranda Headline Miris, Inilah Surau AL-A’La yang Tak Pernah Dibantu Pemkab Sintang

Miris, Inilah Surau AL-A’La yang Tak Pernah Dibantu Pemkab Sintang

Surau Al-A'la, di Dusun Sapta Bedang, Desa Ampar Bedang, Kecamatan Binjai Hulu

LensaKalbar – Surau Al-A’la yang terletak di Desa Ampar Bedang, Kecamatan Binjai Hulu, dikeluhkan tidak pernah sama sekali disentuh bantuan oleh Pemerintah Kabupaten Sintang dan pihak manapun.

Surau itupun berdiri sejak tahun 2009 dengan dana swadaya masyarakat setempat. Luas bangunanya hanya 4 x 4 meter. Selain kondisi fisik mushollah tesebut mungil dan memperihatinkan, fasilitasnya pun juga tidak memadai. Sebab, hanya ada pengeras suara saja. Itupun tidak dapat difungsikan secara maksimal, karena Desa Ampar Bedang, Kecamatan Binjai Hulu itu belum masuk tenaga listrik yang di suplai dari PT. PLN (Persero).

Kurang lebih 20 KK umat muslim di dusun tersebut, sangat mengandalkan keberadaan surau itu sebagai tempat beribadah, meski kondisi bangunan dan fasilitasnya kurang memadai.

Untuk beribadah secara berjamaah masyarakat setempat terpaksa harus menempuh perjalanan sepanjang 2 kilometer. Sebab, di Dusun Tebelian Mandiri terdapat sebuah masjid.

“Mungkin inilah surau termiskin yang ada di Kabupaten Sintang dan kurangnya sentuhan nyata dari tangan pemerintah daerah,” keluh Davi seorang warga Desa Ampar Bedang, Kecamatan Binjai Hulu, Senin (27/08/2018).

Meskipun demikian, Davi berharap Pemerintah Kabupaten Sintang, dapat segera mungkin turun tangan, karena kondisi surau sudah sangat memprihatinkan sekali.

“Setidaknya ada sedikit bantuan untuk surau ini. Karena ini adalah tempat kita semua beribadah sebagai umat muslim,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Sintang, kata Davi, kini tengah gencar-gencarnya menjalankan enam program penggerak utama atau prime mover yang menjadi fokus pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang. Keenam prime over itu diantaranya membangun daerah dari pinggiran, kegawatdaruratan infrastruktur, penataan wilayah, listrik masuk desa, industri hilir dan reformasi birokrasi.

“Sayangnya listrik masuk ke desa belum kami rasakan sampai saat ini,” tutupnya. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here