LensaKalbar – Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir, memenyebabkan debit air anak Sungai Kapuas di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalbar terus meningkat. Akibatnya, sejumlah ruas jalan mulai tenggelam, seperti di Desa Tanjung Ria Kecamatan Sepauk.
Masyarakat setempat semakin khawatir. Pasalnya, jika debit air terus meningkat, Jembatan Serpang di Desa Tanjung Ria tidak akan kelihatan lagi.
“Kalau sudah banjir besar, mobilitas masyarakat akan lumpuh total. Untuk melintasi titik banjir Jembatan Serpang saja, sudah sulit,” kata warga Desa Tanjung Ria, Edy Jumriadi, Kamis (31/5).
Ia mengungkapkan, saat ini ketinggian sudah mencapai 60 Centimeter atau setinggi lutut orang dewasa, sejauh 20 meter.
“Roda empat masih bisa melintas di Jembata Serpang. Kalau roda dua tidak bisa,” kata Edy.
Beberapa pengendara sepeda motor memaksakan diri untuk menerobos banjir di Jembatan Serpang itu. Alhasi kendaraannya mogok.
Masyarakat di sekitar Jembatan Serpang sudsh menyiapkan jasa penyeberangan. “Dipungut biaya Rp10 Ribu per kendaraan roda dua,” ungkap Edy.
Ia sangat berharap debit air menurun, agar ruas-ruas jalan tidak tergenang lebih dalam. Sehingga mobilitas orang dan barang tetap lancar.
Edy juga berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang segera hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Tanjung Ria yang mengalami persoalan kelancaran akses tersebut.
“Setidaknya dengan melakukan perbaikan di beberapa titik ruas jalan yang sering tergenang. Kita maunya sih jalannya ditinggikan, sehingga kalau banjir seperti ini, ruas jalan tidak tergenang,” pinta Edy
Terpisah, Anggota DPRD Sintang, Kusnadi mendesak agar pemerintah segera merealisasikan peningkatan ruas jalan yang dimulai dari Lengkenat-Tengkawang. Pasalnya kedua ruas jalan itu seringkali dihantam banjir musiman.
“Apalagi kondisi curah hujan dengan intensitasi tinggi sedang menghantam Bumi Senentang. Tidak heran jika debit air anak Sungai Kapuas pun meluap hingga ke ruas jalan,” kata Kusnadi. (Dex)