LensaKalbar – Keinginan masyarakat Kelurahan Batu Lalu dan Desa Kelansam, Kecamatan Sintang untuk menikmati suplai listrik 24 jam dari PLN, terus menjadi penantian panjang.
Pasalnya, selain janji mengalirkan listrik ke daerah yang hanya jarak tempuhnya 5 Kilometer dari Ibu Kota Kabupaten itu tak kunjung terealisasi, meski sempat direncanakan pertengahan tahun, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang terkesan lepas tangan.
“Kita sudah menyurati Pemerintah Kabupaten Sintang dan PLN. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan terkait hal ini. Jadi kita minta Pemkab Sintang peduli terhadap masalah listrik ini,” kata Anggota DPRD Sintang, Hamzah Sopian, Senin (21/5).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengungkapkan, bahwa warga yang berpenduduk kurang lebih 500 jiwa tersebut harus mengeluarkan uang yang cukup banyak, agar rumahnya dapat terang dan anak-anak dapat belajar dengan baik.
“Satu malam mereka bisa saja mengeluarkan uang lebih dari Rp20 Ribu untuk membeli bensin atau solar untuk menghidupkan Genset. Itu juga tidak semua warga yang bisa melakukannya, karena tidak semua yang memiliki alat itu,” ucap Hamzah.
Olehkarenanya, Hamzah berharap Pemkab Sintang dapat lebih mendorong PLN untuk mengalirkan listrik ke daerah yang tidak jauh dari pusat kota ini. Sehingga masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah, dapat belajar dengan baik karena adanya penerangan tersebut.
“Mereka juga warga negara Indonesia, mereka juga berhak untuk mendapatkan fasilitas listrik tersebut. Terlebih lagi anak-anak di usia sekolah. Untuk itu Saya sangat berharap ada solusi untuk permasalahan listrik ini,” jelas Hamzah. (Dex)