LensaKalbar – Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SD/MI tahun ini terdapat soal essai atau penguraian, bukan hanya pilihan ganda atau multiple choice seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Saya lihat mereka mengisi multiple choicelumayanlah. Sementara essai ya ada yang sudah benar, ya ada juga yang masih salah mengisi soalnya. Bahkan ada yang cuma menyalin soalnya dalam menjawab essai,” kata Jarot sembari tertawa.
Jarot menemukan hal lucu yang dilakukan murid SD/MI itu dalam menjawab essai itu, ketika monitoring USBN di SD Negeri 13 Sungau Kawat, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), SD Negeri 27, dan SD Negeri 20 Mambok, Kamis (3/5).
Ia menjelaskan, USBN ini kali ini memang terdapat perubahan. Selain hanya matapelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), juga komposisi soal.
Tahun-tahun sebelumnya, lanjut Jarot, hanya multiple choice, tetapi tahun ini dari 40 sampai 50 soal, 10 persennya ada soal essai atau menguraikan. “Perubahan ini dilakukan untuk melihat daya nalarnya anak-anak, sudah bisa apa belum mengisinya,” jelasnya.
Poin penting yang perlu diingat, kata Jarot, USBN ini bukan untuk mengevaluasi anak-anak. Tetapi mengevaluasi Kelompok Kerja Guru (KKG), apakah benar atau tidak dalam membuat soal ujian untuk anak-anak didiknya.
“Soalnya itu 25 persen dibuat langsung dari pusat, sementara 75 persennya dari kelompok kerja guru,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sintang, Lindra Azmar mengatakan, USBN tingkat SD/MI akan berlangsung hingga Sabtu (5/5).
USBN ini dilaksanakan 191 dari 434 sekolah di Kabupaten Sintang, sisanya masih bergabung dengan sekolah lain.
“Sekolah-sekolah swasta belum berkesempatan melaksanakan USBN sendiri. Makanya mereka bergabung di 191 sekolah yang menjadi pelaksana USBN,” jelas Lindra.
Sementara untuk jumlah siswa secara keseluruhan yang tersebar di 14 Kecamatan di Kabupaten Sintang 8.811 murid, terdiri atas 4.408 putra dan 4.403 putri.
“Sampai saat ini, belum ada laporan bahwa ada murid-murid kita yang tidak mengikuti USBN,” ucap Lindra.
Kalau memang ada murid yang tidak hadir, lanjut Lindra, mereka diberi kesempatan untuk mengikuti USBN susulan. (Dex)