
LensaKalbar – Kendati Hari Jadi (Harjad) ke-656 Sintang pada 10 Mei 2018, rangkaian perayaannya sudah dimulai Kamis (3/5) dengan Pentas Budaya Bhinneka Tunggal Ika di depan Indoor Apang Semangai.
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengapresiasi penuh Pesta Budaya Bhinneka Tunggal Ika serta Pasar Rakyat untuk memeriahkan Harjad ke-656 Sintang tahun ini.
“Pada kesempatan yang baik ini, kepada seluruh ketua komunitas adat, Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan atas dukungan yang diberikan,” kata Jarot membuka Pesta Budaya Bhinneka Tunggal Ika tersebut.
Kehadiran Jarot untuk pembukaan ini disambut dengan tarian multietnis, seperti Barongsai dan lainnya. Kemudia Ia melantik Forum Pembauran Kebangsaan Sintang.
Ketua Panitia Peringatan Harjad ke-656 Sintang yang juga Sekretaris Daerah (Sekda), Yosepha Hasnah mengungkapkan, Pentas Budaya Bhinneka Tunggal Ika ini sepenuhnya atas masukan masyarakat yang diterima pemerintah.
Gagasan budaya ini disampaikan Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Sintang, Dewan Adat Dayak (DAD), Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT), Puspawaja, KKSS, dan WKMB.
“Ini hal yang positif dalam memperkuat kesadaran Bhinneka Tunggal Ika, yang telah tumbuh dan dirawat Jubair Irawan 1, Tokoh Pendiri Sintang,” kata Yosepha.
Menurut Yosepha, even yang digelar imi hendak memberi ruang untuk memotret realitas Kota Sintang yang memiliki keberagaman.
Diharapkan Kota Sintang mampu menjadi Rumah Besar yang indah untuk semua bangsa. “Selain untuk memeriahkan, juga memberi kesan positif peringatan Hari Jadi Sintang,” ucap Yosepha.
Ia turut berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam mendukung Pentas Budaya Bhinneka Tunggal Ika. Partisipasi semua elemen masyarakat ini menjadi penguat bagi kemajuan Sintang.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Forum Pembauran Kebangsaan beserta anggota yang sudah memberi bimbingan dan arahan,” ujar Yosepha.
Kemudian, lanjut Yosepha, paling utama sangat diharapkan, semua yang digelar, menjadi langkah lebih baik dalam membangun persaudaraan, kebersamaan, dan kerjasama antarsuku bangsa.
“Merawat keberagaman dan persatuan yang telah dibangun,” tutupnya. (Dex)