LensaKalbar – Di Kabupaten Sintang, baru 18 SMP sederajat yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2018, masih 106 sekolah yang Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
“Tahun ini merupakan kali pertama UNBK dilaksanakan, tahun lalu kita belum siap,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang, Lindra Azmar, kemarin.
Lindra berharap pelaksanaan UN SMP di Kabupaten Sintang ini tidak mengalami kendala berarti. Kalaupun terkendala, akan ada ujian susulan selama dua hari sejak 8 Mei 2018.
“Untuk target, tentu 100 persen. Kita berharap seluruh peserta Ujian Nasional baik UNBK maupun UNKP tingkat SMP/MTs, dapat lulus semuanya,” harap Lindra.
Terpisah, Ketua Komisi C DPRD Sintang, Herimaturida berharap, pada tahun ajaran 2018/2019 akan banyak SMP/MTs di Kabupaten Sintang yang menyelenggarakan UNBK secara mandiri.
“Saat ini, hanya ada lima sekolah yang melaksanakan UNBK secara mandiri, 13 sekolah menumpang sementara 106 sekolah lainnya masih melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil. Kita tentu berharap tahun mendatang akan semakin banyak sekolah yang secara mandiri melakukan UNBK,” papar Herimaturida.
Ia berharap, baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang maupun Pemerintah Pusat (Pempus) dapat membantu mempersiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan UNBK, khususnya jaringan internet.
“Saat ini, Pemerintah Daerah sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat khususnya Kominfo untuk membantu pelaksanaan UNBK misalnya membuat tower jaringan di daerah pedalaman seperti di daerah Ketungau, Serawai, Ambalau dan beberapa daerah lainnya,” ucap Herimaturida.
Ketika ditanya mengenai kesiapan daerah melaksanakan UNBK SMP, Herimaturida menyampaikan bahwa Kabupaten Sintang harus siap.
“Tinggal bagaimana kita bersinergi, agar pelaksanaan UNBK SMP dapat menjadi lebih baik. Saya rasa bisa, apalagi Bupati dan Wakil Bupati Sintang sangat konsen dengan hal tersebut,” pungkas Herimaturida. (Dex)