LensaKalbar – Hasil Pemeriksaan Administrasi (Rikmin) Sub Panda Polres Sintang, 446 peserta Calon Bintara dan Tamtama Polri dinyatakan lolos seleksi tahap awal ini. Diharapkan tidak ada praktik Pungutan Liar (Pungli) dalam prosesnya.
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono telah menjamin, jika tahun ini perekrutan calon Anggota Polri clear and clean, bersih dan tanpa masalah, serta transparan. Dan menindak tegas oknum yang “main mata”.
Pernyataan tersebut mendapat respon postif dari Anggota DPRD Sintang, Hardoyo. Menurutnya, komitmen yang disampaikan Kapolda Kalbar itu tentu sangat baik, supaya penerimaan Anggota Polri benar-benar bersih dari praktik Pungli.
“Tentu Saya pribadi sangat mengapresiasi hal ini. Dengan tanpa Pungli, akan memberikan kesempatan pada semua generasi muda untuk turut serta berkompetensi menjadi Calon Anggota Polri,” kata Hardoyo, Senin (16/4).
Selain memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk turut serta dalam seleksi penerimaan Calon Anggota Polri 2018, kata Politisi PKP-Indonesia ini, ketegasan menghapus Pungli akan menghasilkan Anggota Polri yang bersih, transparan, humanis, dan akuntabel.
“Selama ini memang santer bahwa agar bisa menjadi Polisi maka harus mengeluarkan uang sekian, meskipun tanpa bukti nyata, itu sangat disayangkan. Apalagi Sintang pertama kalinya ditetapkan sebagai sub panitia daerah penerimaan Anggota Polri untuk empat kabupaten, tentu ini harus menjadi citra baik bagi Polri itu sendiri,” papar Hardoyo.
Pemberantasan Pungli, menurut Hardoyo, membutuhkan keterlibatan semua pihak. Menolak adanya Pungli artinya setuju dengan pembangunan yang transparan dan bersih untuk semua lini.
“Jika selalu Pungli, maka akan terus begitu. Citra bangsa pun akan jelek karena adanya Pungli tersebut. Mari kita bersama Sapu Bersih Pungutan Liar dari semua lini. Jadikan daerah kita menjadi daerah yang benar-benar bersih,” tutup Hardoyo. (Dex)