LensaKalbar – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tingkat SMA sederajat akan dimulai Senin (9/4). Bukan hanya peserta yang harus mempersiapkan diri, semua pihak pun mesti memperhatikan ketersediaan listrik dan kelancaran internet.
“Salah satu masalah yang nyata dihadapi ini seringnya listrik padam. Selain itu, jaringan internet selalu lelet. Padahal dua item ini merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan UNBK,” kata Anggota DPRD Sintang Hamzah Sopian, Sabtu (7/4).
Apabila listrik padam atau internet lemot, kata Hamzah, pasti menimbulkan suasana yang amburadul saat berlangsungnya UNBK.
“Panitia UNBK harus mewaspadai hal ini,” ingatnya.
Menurut Legislator PAN ini, peserta UNBK harus mendapat jaminan rasa aman dari hal-hal yang dapat membuyarkan konsentrasinya selama menjawab soal-soal.
Hamzah juga berharap kepada 5.000 siswa SMA sederajat di Kabupaten Sintang, yang akan mengikuti UNBK, hendaknya benar-benar mempersiapkan diri dengan baik.
“Dengan waktu yang tersisa sedikit ini, peserta haris mempersiapkan diri. Jangan bersantai-santai, apalagi mengganggap UNBK bukan penentu kelulusan,” kata Hamzah.
Ia mengingatkan, meskipun UNBK bukan lagi satu-satunya penentu kelulusan, siswa tetap dituntut untuk membekali diri menghadapinya, baik dari sisi teknis pelaksanaan, pendalaman materi maupuan penguatan mental.
“UN sebagai langkah untuk mengukur sekaligus memetakan pendidikan. Saya berharap, anak-anak mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan,” ujar Hamzah.
Selain itu, kata dia, keterlibatan semua unsur sangat diperlukan. Baik guru sebagai tenaga pendidik, non pendidik maupun unsur pendidikan lainnya untuk memperlancar UNBK. (Dex)
