LensaKalbar – Kerusakan Jalan Simpang Pandan-Merarai, Kecamatan Tebelian, Kabupaten Sintang makin parah. Jalan yang dulunya aspal, kini bertransformasi menjadi tanah kuning. Mobilitas orang dan barang pun makin sulit.
“Ruas jalan Simpang Pandan-Merarai kurang diperhatikan pihak perusahaan. Padahal mereka kerap menggunakan jalan ini untuk mengangkut sawit. Dulu, jalan ini aspal, sekarang jadi tanah kuning,” ungkap Kepala Desa (Kades) Kajang Baru, Yatiman, kemarin.
Mirisnya, ruas jalan itu berdampingan dengan Bandar Udara (Bandara) Tebelian yang diproyeksikan menjadi Bandara Internasional. Selain itu, ruas jalan yang dimaksud merupakan akses utama dua kecamatan yakni Sungai Tebelian dan Tempunak bagian hulu.
“Sejak puluhan tahun lalu, baru 2017 jalan tersebut dapat bantuan dari pemerintah. Walaupun kurang maksimal. Kami tetap berterima kasih atas kepedulian itu. Tetapi yang kami sesalkan, perusahaan kurang sigap membantu mengatasi masalah kerusakan jalan itu,” kata Yatiman.
Ditambahkan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Manter, Sopyan Haryano, meski jalan Simpang Pandan-Merarai merupakan jalan kabupaten, sudah seharusnya pihak perusahaan ikut peduli. Mengingat sekian tahun jalan itu menjadi akses bagi perusahaan perkebunan.
“Seharusnya perusahaan ikut bertanggungjawab merawat jalan tersebut,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, terdapat tujuh titik jalan yang mengalami kerusakan parah. Dampaknya, kendaraan roda empat sulit melintas. Tidak jarang harus ditarik mobil lain, agar lancar melewati kubangan yang dalam.
“Kalau mengendarai mobil double gardensih aman-aman saja. Lain halnya kalau menggunakan mobil biasa, siap-siap saja terbenam di lumpur,” ingat Sopyan.
Senada juga disampaikan Tokoh Masyarakat Simpang Manter, Yoki Susanto. Menurutnya, pemerintah seharusnya mengkaji ulang pengalihan fungsi jalan, yakni dari semula jalan kabupaten menjadi jalan perkebunan.
“Jalan yang dulunya aspal kini menjadi tanah, menimbulkan pertanyaan banyak pihak. Apakah jalan tersebut merupakan tanggungjawab pemerintah atau perusahaan. Makanya, alih fungsi jalan perlu dilakukan,” saran Yoki.
Sementara itu, Kades Merarai 1, Paimin juga menyampaikan keinginan masyarakat terkait ruas jalan yang dikeluhkan sejak lama itu. “Intinya masyarakat minta kepada pemerintah dan perusahaan supaya mencari solusi. Dengan memperhatikan kondisi jalan yang semakin hari semakin memprihatinkan itu. Mohon secepatnyalah diperbaiki,” pintanya.
Demikian pula disampaikan Anggota DPRD Sintang Derah Pemilihan (Dapil) IV (Kelam Permai, Dedai, Sungai Tebelian), Anton Isdianto. Ia mengatakan, selama ini masyarakat sangat kesulitan dengan kondisi jalan yang semakin rusak.
“Masyarakat menginginkan jalan Simpang Pandan-Merarai cepat diperbaiki demi lancarnya perekonomian mareka. Kalau jalan bagus, ekonomi masyarakat tentu ikut meningkat,” kata Anton.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, dalam hal perbaikan ini, pemerintah juga harus melibatkan pihak perusahaan yang memang menggunakan jalan itu.
“Perusahaan jangan tutup matalah dengan kondisi jalan itu,” tegas Anton.
Selama ini pihak perusahaan juga menggunakannnya. “Memang itu jalan kabupaten. Tetapi perusahaan wajib peduli. Apalagi jalan ini kan tidak jauh dari Ibukota Kabupaten Sintang juga,” pungkas Anton. (Dex)