LensaKalbar – Persaingan bebas di era globalisasi ini membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh. Olehkarenanya, jangan sampai anak Indonesia, khususnya di Kabupaten Sintang, putus sekolah.
“Perlu kerja sama antara pendidikan formal dengan non formal, untuk mengatasi angka anak putus sekolah di Kabupaten Sintang,” ujar Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Herimaturida, kemarin.
Menurut Legislator Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini, siswa yang tidak masuk di sekolah formal, bisa diterima dalam pendidikan kesetaraan.
“Dengan kerja sama yang baik antara pendidikan formal dengan non formal, tidak akan ada lagi anak-anak yang putus sekolah,” kata Herimaturida.
Pemerintah, tegas Herimaturida, harus lebih serius dalam mencegah serta menangani anak-anak putus sekolah di Bumi Senentang.
“Langkah ini penting untuk meningkatkan kualitas SDM daerah di masa mendatang,” ucapnya.
Apalagi, tambah dia, pendidikan bukan hanya berguna untuk menghasilkan SDM yang berilmu serta berdaya saing.
“Tetapi juga dibutuhkan untuk melahirkan manusia-manusia berkarakter, bersikap kritis dan memperjuangkan ilmu,” ulas Herimaturida.
Dia mengingatkan, tujuan dan misi pendidikan nasional, seperti yang termuat dalam UUD 1945, adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goal’s (SDG’s) 2030 menghendaki seluruh warga dunia bisa mengenyam pendidikan hingga SMA sederajat. (Dex)