LensaKalbar – Infrastruktur jalan masih menjadi persoalan utama di Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang. Seperti di Desa Bedayan, banyak truk kelapa sawit atau Elpiji yang terjebak, seperti kacang goreng di atas bubur.
“Kondisinya hancur sekali, lubangnya dalam-dalam. Diperparah dengan genangan air akibat hujan belakangan ini,” kata Davi, salah seorang warga Kecamatan Tempunak, Rabu (14/3).
Mengenaskannya jalan di Tempunak ini, kata Davi, sudah terjadi sejak lama, dan sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Tidak ada solusi nyata dari pemerintah untuk mengatasinya.
Sejauh ini, menurut Davi, masyarakat hanya bisa bersabar dan berharap akan adanya perhatian dari pemerintah serta solusi nyata dalam mengatasi kondisi infrastruktur jalan hancur itu.
“Ya, mudah-mudahan segera tertangani ruas jalan ini,” harapnya.
Ia sangat berharap pemerintah melalui instansi terkait segera bertindak mengatasi persoalan infrastruktur jalan ini. Penyegeraan penyelesaiannya sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Lantaran hal ini menyebabkan keterisolasian.
Mobilitas orang dan barang menjadi terhambat. Sehingga perekonomian masyarakat teru menurun. Aktivitas lainnya juga terganggu. Program-program pemerintah di sektor lainnya pun tidak akan membuahkan hasil optimal, kalau ruas jalan ini hancur. (Dex)